REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Setelah berhasil membekuk enam pelaku pembobolan ATM Bank Bukopin, Bank Nagari dan BNI, polisi terus memburu dua anggota kawanan lainnya. Dua buronan polisi tersebut diduga berinisial rat dan lt.
Sampai saat ini, polisi juga sedang dan telah memeriksa saksi dan olah tempat kejadian perkara (tkp) di Komplek Universitas Bung Hatta, Jl. Sumatera, Ulak Karang Utara, Sumatera Barat. "Kasus ditangani Polres dan diback-up Polda Sumbar,"jelas Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan melalui pesan singkat kepada Republika pada Sabtu (25/9).
Sebelumnya, Iskandar menyatakan bahwa polisi telah menangkap enam pelaku. Dua di antaranya, yaitu Ben (27 tahun) dan Pak De (25 tahun) tewas tertembak. Empat pelaku lainnya, masing-masing Hen (26 tahun), Ikh (28 tahun), Sud (24 tahun), dan Irw (29 tahun) berhasil ditangkap hidup-hidup. Irw sendiri, ungkap Iskandar, diduga menjadi otak pelaku kasus perampokan ATM tersebut.
Polisi juga berhasil menyita barang bukti berupa satu senjata api jenis Baretta dan uang senilai Rp 20 juta.
Menurut Iskandar, tersangka melakukan perampokan dengan modus menyikap dan mengikat petugas sekuriti. Kemudian, katanya, pelaku membawa boks ATM Bank Nagari. Sementara, untuk mesin ATM Bukopin dan BNI dilas di tempat. Namun karena mesin ATM BNI dalam keadaan kosong, pelaku tidak berhasil membawa uang.
Kawanan perampok tersebut, ujar Iskandar, diduga berjumlah 12 hingga 15 orang.