Sabtu 25 Sep 2010 06:02 WIB

Novel Grafis Bom Bali I 'Ketika Nurani Bicara' Diluncurkan

Rep: abdullah sammy/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebagai upaya menangkal ajaran terorisme di kalangan pemuda, LSM Lazuardi Biru meluncurkan sebuah novel garfis berjudul 'Ketika Nurani Bicara'. Novel yang menyerupai komik ini mengangkat kisah di balik Peristiwa Bom Bali I tahun 2002.

Menurut Ketua Lazuardi Biru, Dyah Madya Ruth, buku Ketika Nurani Bicara lebih ditujukan pada remaja dan anak-anak. Rentannya anak di bawah umur terdoktrin oleh ajaran terorisme, menjadi alasan utama diterbitkannya novel ini. "Novel grafis ini dibuat untuk menekankan pada generasi muda akan pentingnya kehidupan berbangsa yang damai. Mereka juga perlu diterangkan mengenai makna jihad," kata Dyah dalam keterangan pers yang digelar di FAB Cafe, Grand Indonesia, Jum'at (24/9).

Menurutnya, terorisme merupakan bahaya laten yang dapat mengancam keberadaan negara. Karenanya, pemuda sebagai pilar bangsa perlu dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman tentang perdamaian sebagai ciri Islam. Dalam komik ini digambarkan kronologi peristiwa Bom Bali I. Para pelaku pemboman, seperti Amrozi, Ali Imran, dan Mukhlas, digambarkan sebagai salah satu tokoh komik. Begitupun H Bambang Priyanto, pria Muslim yang menjadi sukarelawan pascapemboman di Legian Bali.

Haji Bambang yang turut hadir dalam peluncuran komik mengatakan, peristiwa Bom Bali I merupakan sejarah kelam bagi bangsa Indonesia. Dengan terbitnya novel ini dia berharap, ajaran terorisme di kalangan pemuda dapat dicegah. "Diharapkan agar anak- anak muda mengerti dan memahami dengan baik sejarah negeri ini. Mereka harus paham ajaran agama sebenarnya, jangan terpengaruh dengan ajaran radikal dan terorisme," kata pria yang pernah dinobatkan Majalah Time sebagai Asian Hero itu.

Salah satu pelaku pemboman di Legian, Ali Imron juga turut berkomentar atas terbitnya komik ini. Dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Ali Imron menyambut baik terbitnya komik Ketika Nurani Bicara. "Saya mengajak kaum muda agar tidak terengaruh dengan ajaran terorisme dan pemahaman jihad yang keliru. Dengan novel ini diharapkan generasi muda mampu memahami jika Islam adalah rahmatan liil alamin," ujarnya.

Komik setebal 180 halaman ini dikemas menarik layaknya komik kartun aksi. Komik ini merupakan yang kedua produksi Lazuarrdi Biru. Sebelumnya LSM itu telah meluncurkan komik biografi Nasir Abbas, mantan anggota Jamaah Islamiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement