REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Luka bakar yang hampir menyelimuti seluruh tubuh Alexander Supeli, usai terjauhnya pesawat yang dibawanya, membuat pria 54 harus harus dirujuk ke rumah sakit di Singapura. Sebelumnya ia dirawat secara intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
"Kalau memang memungkinkan, (Alex) akan dibawa ke Singapura. Susi Air akan memfasilitasi keberangkatan Alex ke Singapura,” ungkap Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Pnb Asep Adang Supriyadi, yang ditemui Republika di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jumat (24/9).
Keberangkatan Alex, lanjutnya, harus dengan persetujuan keluarga serta mendapatkan rekomendasi dari dokter RSHS yang menangani pengobatan Alex. Tim dokter akan merekomendasikan waktu yang memungkinkan untuk membawa Alex ke Singapura dengan pesawat terbang. "Kami akan tetap memonitor perkembangan pengobatan Alex," ucapnya.
Ia menuturkan, kecelakaan yang dialami Alex tidak pernah diperkirakannya. Pasalnya, Alex memiliki jam terbang yang cukup tinggi, yakni 2000 jam. Jumlah jam tersebut dapat dikatakan telah mahir dalam melakukan penerbangan, terutama aerobatic.
Selain itu, ia juga pernah menjadi juara II kejuaraan aerobatic di Australia (Aerobatic Championship of Australia) pada 1997 lalu. Berkat keahlian dan prestasinya tersebut, ia pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Aircraft Design N250 PT Dirgantara Indonesia.
"Briefing dan cek keselamatan pun telah dilakukan sebelum memulai atraksi penerbangan. Dengan peristiwa tersebut, diharapkan tidak menjadi trauma dalam mengembangkan dunia kedirgantaraan kita," harap Agung.