Kamis 23 Sep 2010 18:39 WIB

Reshuffle Kabinet, Menteri BUMN Serahkan ke Presiden

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri BUMN, Mustafa Abubakar menyerahkan sepenuhnya masalah reshuffle (perombakan) Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya, jika presiden melihat performa kabinetnya kurang bagus, maka haknya untuk me-reshuffle.

"Ini (reshuffle) tergntung pada pak presiden. Kalau pak presiden melihat ada pembantu-pembantunya (menteri) yang tidak perform tentu saja diperlukan reshuffle tapi kalau sudah perform, beliau tentu tidak akan," kata Mustafa saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/9).

Kendatipun merombak kabinet merupakan hak prerogatif presiden, Mustafa mengatakan sebisa mungkin hal tersebut tidak lakukan. Pasalnya, SBY, lanjut Mustafa, sejak awal tidak berniat merombak jajaran kabinetnya.

"Beliau mengatakan sebisa mungkin tidak ada yang di-reshuffle pada awal-awalnya. Yah, kita liat nanti pas satu tahun pada 22 Oktober (2010). Sebagai pembantu beliau kalau masih diberi penugasan ya kalau lanjut kita laksanakan, Kalau dianggap sudah harus berganti ya kita laksanakan," lugas mantan Direktur Utama Bulog ini.

Menyinggung evaluasi dalam lingkup internal Kementerian BUMN, Mustafa menyatakan pihaknya memang akan melakukan perombakan. Hanya saja, ia tidak menyebutkan secara rinci perombakan seperti apa yang dimaksud. "Di Kementerian (BUMN), kami sebut BUMN sebagai markas, dan perusahaan BUMN kami sebut pasukan. Di markas mudah-mudahan kami lakukan pergantian posisi," ujarnya.

Seperti ramai diberitakan, Kementerian BUMN akan merombak jajaran Eselon I pada bulan ini. Mustafa berharap surat dari Sekretariat Negara (Setneg) terkait dengan perombakan jajaran Eselon I di Kementerian BUMN bisa segera terbit. "Kami berharap pada pekan depan surat dari Setneg sudah bisa keluar, sehingga perombakan Eselon I bisa dilaksanakan," lugasnya.

Dikabarkan, nantinya posisi Sekretaris Kementerian BUMN yang diduduki Said Didu akan digantikan oleh Mahmuddin Yassin. Kemudian, Deputi Bidang Industri Strategis akan dijabat oleh Irnanda Laksanawan, dan Deputi Bidang Industri Primer akan diberikan kepada Megananda Daryono.

Sementara itu, Deputi Bidang Infrastruktur dan Manufaktur nantinya dijabat oleh Maryadi, selanjutnya Deputi Bidang Jasa adalah Parikesit Suprapto. Terakhir, posisi Deputi Bidang Restrukturisasi akan dijabat Pandu Djajanto.

Yang pasti, Mustafa menegaskan saat ini dirinya hanya fokus pada tugas yang diembannya. Bahkan, ia tetap optimis menjalankan tugas sehari-harinya seperti air yang mengalir. "(Reshuffle) kabinet satu tahun. itu hak prerogatif presiden seratus persen kan. Bagi saya bekerja, bekerja dan bekerja. Hidup itu seperti air mengalir, tidak ada yang dikejar. Jadi ikuti arus saja," tegas Mustafa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement