Rabu 22 Sep 2010 04:35 WIB

JAT Bantah Terlibat Perampokan Bank CIMB Niaga Medan

Abu Bakar Baasyir
Foto: M. SYAKIR/REPUBLIKA
Abu Bakar Baasyir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Tuduhan Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri) Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri bahwa Jama'ah Ansharut Tauhid (JAT) terlibat kasus perampokan Bank CIMB Niaga di Medan, Sumatera Utara (Sumut) dibantah pimpinan sementaranya, Achwan.

"JAT tidak punya cabang di Medan, dan di luar Jawa baru ada di Bima, Nusa Tenggara Barat," tegasnya di Jakarta, Selasa (21/9).

Ia menilai, pernyataan Bambang Hendarso Danuri, bahwa kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan yang terjadi pada 18 Agustus 2010 bukan hanya kejahatan kriminal biasa, melainkan terkait dalam kasus terorisme, dianggap terlalu tergesa-gesa. JAT yang didirikan Abu Bakar Ba'asyir diduga terlibat dalam kasus perampokan Bank CIMB Niaga pada pertengahan Agustus di Jalan Aksara Medan, yang juga menewaskan Briptu Imanuel Simanjuntak anggota Brigade Mobil Kepolisian Daerah (Brimob Polda) Sumut.

Selain itu, perampok sadis tersebut juga menembak dua anggota satuan pengamanan (Satpam) Bank CIMB Niaga, M. Fahmi (28) dan Muchdiantoro (30),

yang mengalami luka serius dan dirawat intensif di RSU Permata Bunda dan RS Gleni Medan. Dalam aksi yang dilakukan belasan orang dengan menggunakan senjata api dan pistol itu, perampok berhasil membawa uang Bank CIMB Niaga senilai lebih kurang Rp 400 juta.

"Pernyataan Kapolri itu tergesa-gesa dan selalu dikait-kaitkan dengan ustadz Abu atau JAT, mungkin nanti ada politikus yang juga akan dikait-kaitkan dengan JAT, seperti rekayasa di Aceh, jadi kepolisian sendiri yang merekayasanya," tutur Ichwan.

Ichwan mengatakan sangat ironis bila Ba'asyir dituduh memerintahkan orang-orangnya untuk merampok, karena justru JAT ingin memberantas penyakit masyarakat (pekat). Berdasarkan hasil indentifikasi ada sekitar 33 orang yang terlibat kasus perampokan di berbagai daerah di tanah air, 18 di antaranya sudah ditangkap dan enam pelaku perampokan Bank CIMB Niaga Medan. Sedangkan, 15 perampok lainnya masih belum tertangkap dan terus diburu anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement