Senin 20 Sep 2010 06:43 WIB

Istana Bilang, Cuma Sedikit kok Menteri yang Bakal Diganti

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Heru Lelono
Heru Lelono

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Heru Lelono, mengatakan tak banyak menteri yang akan diganti bila Presiden benar-benar akan melakukan reshuffle. "Saya tidak mengatakan bahwa pasti ada perombakan kabinet. Tapi kalaupun ada, sebaiknya semakin sedikit semakin baik, karena kabinet tetap solid," kata Heru di Jakarta, Ahad (19/9).

Ia menyebutkan, kalau terjadi perombakan kabinet, dimungkinkan atas dasar pertimbangan kemudahan yang akan ditinggalkan Presiden Yudhoyono pada masa akhir jabatannya. "Presiden SBY mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menikmati hasil pekerjaan tapi saya akan meninggalkan kemudahan bagi pengganti saya dan menteri harus meninggalkan kemudahan bagi menteri berikutnya," ujarnya.

Selain didasarkan pertimbangan tersebut, perombakan kabinet juga didasarkan pada hasil survei, laporan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), pakta integritas dan kontrak kerja yang telah ditandatangani oleh menteri-menteri.

"Presiden mengacu pada hasil survei, laporan UKP4, pakta integritas dan kontrak kerja yang ditandatangani oleh para menteri-menteri. Bidang-bidang mana saja yang perlu diperbaiki. Pasti itu menjadi pertimbangan Presiden untuk melakukan perombakan kabinet," kata Heru.

Presiden, kata Heru, juga akan memperhatikan aspirasi masyarakat terhadap kinerja dari menteri-menterinya. Masyarakat bisa menilai bidang-bidang apa saja yang perlu diganti atau diperbaiki. "Kalau ada perombakan kabinet pun, itu tidak mengejutkan karena Presiden punya target, punya rencana," katanya.

UKP4, menurut dia, tidak menilai kinerja menteri secara keseluruhan, seperti yang dilakukan Presiden. Yang dilakukan UKP4 adalah menilai kinerja menteri dalam kurun waktu tertentu yang mana menteri itu diminta oleh Presiden membuat target penyelesaian kerja.

"Target itu yang dinilai oleh UKP4. Misalnya, kerja selama tiga bulan, itu yang dinilai dan berapa persen yang sudah dilakukan atau yang sudah dicapai. Jadi tidak keseluruhan. Jangan dikira itu kinerja program seluruh departemen, tapi tiga bulan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement