Jumat 17 Sep 2010 04:21 WIB

IPW Ajak Rakyat Tolak Calon Kapolri yang Dikatrol

Polri
Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Masalah yang akan dihadapi Polri ke depan begitu kompleks dan beragam. Karena itu, calon Kapolri pengganti Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri diminta tidak miskin pengalaman, kurang profesional, integritas dan komitmen.

"Kami mengajak publik menolak kader yang miskin pengalaman dan dipaksakan pihak tertentu menjadi Kapolri," tegas Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane di Jakarta, Kamis (16/9).

Kapolri ke depan, diharapkan dia harus bebas dari pengaruh cukong tertentu. "Jabatan kapolri yang hendak diduduki saat ini terlihat betul ada kesan politisasi, hendaknya nama-nama calon kapolri segera diumumkan, sehingga masyarakat bisa mengetahui rekam jejak dan kredibilitas para calon jangan ada kesan beli kucing dalam karung," imbuh Neta.

Ia mengungkapkan ada beberapa nama calon Kapolri yang dalam karirnya masih kurang dalam hal kepemimpinan.

 "Selain itu, adanya usulan kenaikan pangkat salah satu nama calon Kapolri dari jenderal bintang dua menjadi bintang tiga seakan dipaksakan," ujarnya.

Terkait hal itu, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Brigjen Pol Iskandar Hasan membantah calon kapolri yang disodorkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui proses politisasi. Proses yang dilakukan di Mabes Polri pun, lanjut dia, sudah cukup jelas.

"Proses yang dilakukan dengan melihat mulai dari riwayat hidupnya, penugasannya sebagai pimpinan bagaimana kesehatan jiwanya, kesehatan fisiknya, keluarganya, masalah-masalah sekecil apapun itu akan dilihat," tutur Iskandar.

Tim 'Assesment Center' melakukan uji kompetensi kandidat calon kapolri dari semua perwira tinggi, sehingga tes tersebut berlanjut terus. Selanjutnya, tim juga melakukan uji untuk mengetahui kejiwaannya dan melihat daya tahan stres terhadap beban tugas termasuk kesehatan fisik, serta melihat riwayat hidup serta latar belakang kehidupan sehari-hari dan keluarga.

"Ditambah juga dengan penilaian rekan-rekan termasuk satu angkatan akan menilai, maka kita harapkan orang yang ditunjuk jadi Kapolri itu kredibel," beber Iskandar.

Pelaksana dari proses kandidat Kapolri ini semua adalah Dewan Kepangkatan Jabatan Tinggi (Wanjati). "Jadi tidak langsung keluar nama calon Kapolri," tegas Iskandar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement