Kamis 16 Sep 2010 06:29 WIB

Menkes: SDM Masih Jadi Kendala Pembangunan Kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menyatakan pembangunan kesehatan di Indonesia masih menghadapi kendala berupa kurangnya sumber daya manusia di bidang kesehatan. Hal ini disampaikannya dalam peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit gigi dan mulut Universitas Baiturrahmah, Padang, Sumatera Barat, Rabu.  "Di samping keberhasilan yang telah dicapai dalam bidang kesehatan, kami masih menghadapi berbagai masalah dalam pembangunan kesehatan, di antaranya adalah masih kurangnya sumber daya kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut," katanya.

Menkes mengatakan, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi dan pemulihan kesehatan gigi yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan.

Karena itu, Menkes berharap, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang mampu mendidik dan menghasilkan tenaga dokter gigi sebagai pelaksana pada pelayanan kesehatan gigi yang andal dan profesional.  "Seorang dokter gigi harus mempunyai pengetahuan yang tinggi, terampil dan menjunjung tinggi nilai etika dan moral serta mampu bersaing secara global," jelasnya.

Guna meningkatkan kualitas lulusan, FKG Universitas Baiturrahmah layak memiliki rumah sakit gigi dan mulut yang representatif yang berfungsi tidak hanya sebagai sarana pelayanan kesehatan, tapi juga dapat difungsikan sebagai sarana proses pembelajaran, pendidikan dan penelitian bagi profesi tenaga kesehatan gigi dan mulut serta tenaga kesehatan lainnya.

Menkes menambahkan, berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007 terhadap satu juta koresponden, prevalensi penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut adalah 23,4 persen dan 16 persen penduduk di Indonesia kehilangan seluruh gigi aslinya. "Dari jumlah itu yang menerima perawatan atau pengobatan dari tenaga kesehatan gigi adalah 29,6 persen dan tujuh persen di antara koresponden tersebut masih salah dalam penerapan cara menggosok gigi yang benar ," tambahnya.

Menurut Menkes, kesehatan gigi dapat mendukung percepatan tujuan "Millenium Development Goals (MDGs) pada 2015, salah satunya dalam pemberantasan kemiskinan dan kelaparan, antara lain, sakit gigi, infeksi gigi dan ompong gigi yang mengarah pada malnutrisi dan nutrisi kurang.

Terkait dengan pembangunan rumah sakit gigi dan mulut Universitas Baiturrahmah Padang, Menkes mengingatkan, agar pembangunan geduang dan fasilitasnya berpegang pada konsep "green hospital".

Menkes mengatakan, pendirian rumah sakit tidak boleh mengabaikan kelestarian lingkungan. Pembuangan limbah rumah sakit juga tidak boleh sampai merusak ekosistem lingkungan sekitar.

Selain itu, katanya lagi, konsep hijau dan asri juga harus dimiliki oleh rumah sakit agar tercipta kenyamanan bagi para pasien atau sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur).  "Tidak kalah pentingnya, konstruksi bangunan harus sesuai dengan prosedur keamanan bagi pasien," katanya.

Menkes mengharapkan, tenaga medis di rumah sakit gigi dan mulut Baiturrahmah adalah para tenaga medis yang profesional yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pembangunan kesehatan masyarakat. pso-143

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement