Kamis 16 Sep 2010 04:08 WIB

Kongres Umat Islam Kota Bekasi Desak Polisi Bersikap Adil

Rep: c32/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Kongres Umat Islam Kota Bekasi mendesak pihak kepolisian untuk bersikap adil terkait peristiwa penganiayaan jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang terjadi pada Ahad (12/9). Sekretaris umum Kongres Umat Islam Kota Bekasi, Shalih Mangara mengatakan peristiwa pada Ahad pagi tersebut bukanlah penyerangan yang direncanakan.

"Itu bukan serangan, itu insiden yang tidak direncanakan sama sekali, yang mengatakan serangan itu provokator" tegas Shalih sesaat setelah melakukan dialog terbuka bersama Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) di Islamic Center Kota Bekasi, Rabu (15/9).

Shalih mengatakan, delapan pemuda tersebut sedang berjalan dari Masjid Miftahul Jannah menuju Masjid Nurul Huda. Dalam perjalanan itu mereka berpapasan dengan rombongan jemaat HKBP yang akan menuju lahan kosong untuk beribadat.

Saat itu terjadi gesekan dan baku hantam. Menurut Shalih, kemungkinan jemaat HKBP mengira para pemuda ini akan menghadang. "Mungkin karena mereka pakai baju koko, logika sehat bayangkan delapan orang lawan ratusan" jelas Shalih.

Menurut Shalih, delapan orang yang dinyatakan tersangka ada yang terluka juga. Salah satunya ISM (28) menderita luka di kepala dan dilengannya.

Shalih menegaskan, jika ingin melakukan hukum yang berimbang maka pihak kepolisian harus mencari juga pelaku yang telah melukai ISM. "Kami tetap membela dengan kapasitas sesuai dengan hukum yang berlaku, jika memang ingin ditetapkan tersangka dibawa ke pengadlan silahkan," ujarnya.

Pada dialog dengan GPP tersebut pihak umat muslim menyampaikan dua hal, pertama ada ketegasan dari pemkot Bekasi untuk berani menyatakan apakah perbuatan HKBP melanggar peraturan dua menteri atau tidak. Kedua HKBP harus mau mentaati apa yang telah disarankan oleh pemerintah yang sah. "Apabila tidak mentaati berarti bandel itu HKBP, pemerintah sudah sediakan tempat silahkan digunakan, kalau mau bikin gereja ya ajukan izin" kata dia.

Sementara pihak dari GPP yang diwakili oleh Koordinator Nasional GPP, Damien Dematra mengatakan, akan segera melakuan dialog juga dengan pihak HKBP. "Setelah itu akan kami adakan dialog antara warga muslim Bekasi dan HKBP terkait mencari solusi yang terbaik," kata Damien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement