REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bank Indonesia (BI) mencatat adanya peningkatan peredaran uang palsu selama musim Lebaran 2010. "Jumlah uang palsu meningkat pada saat Lebaran ini, terdapat delapan lembar dalam satu juta lembar uang beredar, sebelum Lebaran ditemukan tujuh lembar dalam satu juta lembar," kata Deputi Gubernur BI Budi Rochadi, di Jakarta, Selasa.
Budi menjelaskan angka tersebut masih tergolong rendah dibandingkan pemalsuan mata uang Euro yang rasionya 20 lembar uang palsu setiap satu juta lembar uang beredar. "(Rasio pemalsuan rupiah) Masih kecil karena pemalsuan masih sifatnya tradisional selain itu pemalsu sebagai produsen sehingga sekalinya ditangkap peredaran uang palsupun terhenti di situ," ujarnya.
Budi menambahkan BI akan terus meningkatkan pengamanan untuk menekan angka pemalsuan uang yang sering terjadi pada uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
Selama musim Lebaran kali ini, BI memperkirakan telah terjadi penarikan dana tunai hingga lebih dari Rp 40 triliun. "Arus peredaran uang balik ke BI sekitar dua minggu lagi mulai normal, sesuai dengan jumlah uang yang dikeluarkan lebih dari Rp 40 triliun," tuturnya.