REPUBLIKA.CO.ID,
BANDUNG- Kondisi berawan sekaligus hujan yang terjadi pada tiga hari terakhir, membuat para pengamat hilal pesimistis akan melihat hilal pada Rabu (8/9) petang ini. Pengamatan hilal pada Rabu (8/9) petang ini akan menjadi dasar pertimbangan pada sidang itsbat untuk menentukan tanggal 1 Syawal 1431 H.
“Kondisi di Mataram, Nusa Tenggara Barat, sedang dalam posisi berawan. Gerimis kecil pun beberapa kali terjadi pada hari ini (8/9),” ungkap Kepala Observatorium Bosscha dan ahli astronomi ITB, Hakim Luthfi Malasan, pengamat hilal di salah satu titik pengamatan hilal, Mataram, NTB, kepada Republika, Rabu (8/9).
Dalam sidang itsbat, pemerintah telah menetapkan 12 titik pengamatan untuk melihat hilal atau bulan baru dalam penetapan 1 Syawal 1431 H. Selain Mataram, pengamatan hilal dilakukan di Observatorium Hilal di Lhok Nga (NAD), UIN Sultan Syarif Kasim (Riau), Menara Timur UPI dan Observatorium Bosscha, Bandung.
Selain itu, Pos Observasi Bulan (POB) Bukit Belu-Belu, Yogyakarta, SPD LAPAN Biak (Papua), Makasar (Sulsel), Samarinda (Kaltim), Pantai Gebang Madura (Jatim) dan SPD LAPAN Pameungpeuk, Garut (Jabar) serta Kupang (NTT).
“Cuaca tidak bagus karena hilal negatif ketinggiannya. Diperkirakan besok hilal akan terlihat lebih baik,” imbuhnya. Ia menambahkan, jika hilal tidak terlihat pada Rabu (8/9) petang ini, 1 Syawal 1431 H akan jatuh pada 10 September 2010 mendatang, tentunya keputusan tetap di tangan sidang itsbat.