Rabu 01 Sep 2010 00:15 WIB

Polri Terima Bantuan Alat Intai untuk Perbatasan

Rep: Syalabi Ichsan/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Polri menerima bantuan alat pengintai untuk memantau daerah-daerah perbatasan. Selain alat pengintai, Polri mendapatkan hibah berupa alat transportasi laut dan darat dari Australian Federal Police (AFP).

Bantuan senilai 20 juta dolar Australia itu diterima secara simbolik oleh Kabareskrim Polri, Komjen Pol Ito Sumardi di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/8). ''Bantuan ini adalah apresiasi pemerintah Australia karena Indonesia berhasil mengungkap kasus teroris, people smugling,'' ujar Ito usai bertemu dengan perwakilan AFP Bruce Giles di Bareskrim Mabes Polri.

Ito mengungkap titik-titik perbatasan yang akan menjadi penyaluran alat-alat tersebut adalah Nusa Tenggara Timur dan Selat Sumatra. Menurut Ito, terdapat kapal-kapal bantuan yang akan diberikan secara bertahap oleh AFP untuk memantau daerah perbatasan tersebut.

Sementara, ungkap Ito, alat pengintai akan digunakan untuk memindai daerah kegelapan baik di darat mau pun laut. Terutama, ujarnya, lokasi yang selama ini sulit dijangkau. ''Yang paling penting bantuan kali ini bisa meningkatkan kinerja kepolisian,'' jelas Ito.

Daerah perbatasan, menurut Ito, harus diperhatikan. Pasalnya, Indonesia selama ini menjadi tempat transit dari pelaku kejahatan penyelundupan manusia yang sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Ito mengungkapkan umumnya, para pelaku penyelundupan manusia tersebut berasal dari negara konflik seperti Afganistan dan Irak. Sehingga, Polri harus mengantisipasi keberadaan mereka di Indonesia. ''Karena mengandung resiko yang cukup tinggi. Kita tidak tahu mereka siapa. Apakah kelompok radikal?'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement