Selasa 31 Aug 2010 00:50 WIB

Bertemu 6 September di Kinabalu, Indonesia-Malaysia Bahas Empat Isu

Rep: M Ikhsan/ Red: Siwi Tri Puji B
Indonesia-Malaysia. Ilustrasi
Foto: .
Indonesia-Malaysia. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Pemerintah Indonesia dan Malaysia membahas empat isu penting dalam pertemuan bilateral di Kinabalu pada 6 September 2010. Empat isu dalam bilateral joint commision itu adalah politik keamanan, ekonomi keuangan, perdagangan, sosial budaya, dan ketenagakerjaan.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah di Kantor Presiden, Senin (30/8). "Semua agenda itu akan dibahas. Walaupun begitu masuk masalah polkam masalah isu perbatasan akan dibahas," katanya. Pertemuan di Kinabalu itu merupakan pertemuan yang dipercepat karena jadwal sebelumnya adalah November.

"Semua isu itu masuk di salah satu dari working group itu. Salah satu dari tema, agendanya kalau bisa saya bayangkan menindaklanjuti Annual Consultation President yang membahas empat working group seperti yang saya sebutkan tadi. Jadi agendanya akan menyesuaikan dengan empat tema, isu besar tadi," kata Teuku yang juga Pjs Juru Bicara Presiden Bidang Luar Negeri ini.

Bagaimana respon Malaysia atas isu perbatasan? "Belum. Mungkin saat ketemu nanti. Terlalu dini kalau kita mengatakan di media massa sebelum kedua Menlu ketemu di forum yang didesain untuk itu," kata Teuku. Dia enggan mengomentari pernyataan PM Malaysia Nazib Tun Razak di salah satu harian Malaysia yang bernada ancaman terhadap Indonesia.

"Yang bisa saya konfirmasi sampai saat ini belum ada respon resmi dari PM Najib atas surat yang dilayangkan Presiden RI. Jadi apapun yang berkembang di media massa saya tidak tahu sumbernya dari mana, sejauh yang saya ikuti belum ada respons resmi," kata Teuku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement