Jumat 27 Aug 2010 09:03 WIB

Presiden: Jadikan Alquran Sebagai Landasan Moral

Rep: M Ikhsan Shiddieqy |/ Red: taufik rachman
Mengajarkan alquran, ilustrasi
Foto: Darmawan/Republika
Mengajarkan alquran, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak semua pihak agar menjadikan Alquran sebagai landasan moral, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat. Presiden juga menekankan pentingnya kerukunan dalam kehidupan beragama, termasuk melindungi dan mengayomi kelompok minoritas.

Hal itu disampaikan Presiden dalam peringatan Nuzulul Quran 1431 H/2010 M tingkat nasional di Istana Negara, Kamis (26/8). Acara tersebut dihadiri pula oleh Wapres Boediono dan anggota Kabinet Indonesia Bersatu II. Perwakilan duta besar negara-negara sahabat juga hadir di antara 350 undangan dalam acara tersebut.

"Peringatan Nuzulul Quran merupakan sarana kaum muslimin dan muslimat dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, juga agar senantiasa memegang teguh Al-Quran," kata Presiden. Peringatan Nuzulul Quran tahun ini istimewa karena bersamaan dengan bulan di mana Indonesia meraih kemerdekannya.

"Ini momentum tepat untuk merefleksikan dan mensyukuri kemerdekaan yang dianugerahkan Allah SWT," katanya. Hal itu, kata Presiden, bisa diwujudkan dengan membangun bangsa dan negara. Dengan keteguhan iman, niat yang tulus, dan kerja keras, maka cita-cita itu dapat diwujudkan.

Presiden mengatakan, Allah SWT memiliki alasan tersendiri ketika menurunkan ayat Alquran pertama kali dengan kalimat 'bacalah'. Menurut Presiden, hal itu merupakan perintah bagi manusia untuk melalui proses pencarian ilmu pengetahuan untuk menjadikan kehidupan kita lebih baik dunia dan akhirat," ujar Presiden menegaskan.

Sejarah mencatat, Islam membawa perubahan besar bagi bangsa Arab dan bangsa lainnya karena Alquran diterapkan secara nyata karena telah mengubah pola pikir dan pola hidup yang membawa kemajuan.

Presiden mengatakan, Islam tak bertolak belakang atau bermusuhan dengan ilmu pengetahuan. Menurut Presiden, dewasa ini bangsa Indonesia sedang berada di arus perubahan sejarah dinamis dan kompleks. Seorang muslim dituntut agar transformatif. Kebesaran Muhammad dalam membangun masyarakat maju dan bermartabat adalah konsisten untuk memegang teguh Alquran.

Dalam suasana Ramadhan, Presiden mengajak agar ada keberpihakan kepada kaum dhuafa. "Keberpihakan itu, dapat kita wujudkan melalui bantuan- bantuan sosial, bagi yang memerlukan, termasuk kesadaran membayar zakat, infaq, dan shadaqah kepada badan amil zakat di lingkungan masing- masing," katanya.

Presiden juga mengajak untuk terus menciptakan kehidupan keagamaan yang teduh dan damai, kehidupan keagamaan yang mengedepankan kebersamaan daripada memperuncing perbedaan, kehidupan keagamaan yang meminimalkan penyakit moral dan sosial, yang merusak keselamatan bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement