REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO—Kasus pembunuhan yang dilakukan Yulianto, dukun pijat dari Kragilan, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo terus berkembang. Selain dua korban sebelumnya, Yulianto mengaku telah membunuh dua orang lagi. Sebelumnya, Yulianto telah mengaku membunuh seorang anggota Kopassus dan seorang warga bernama Sugiyo.
Dalam pemeriksaan lanjutan, Kapolres Sukoharjo, AKBP Suharyono, mengatakan Yulianto membunuh dua orang yang jasadnya masing-masing dikubur di Gua Cermai, Bantul dan di dekat puncak Merapi di Boyolali. “Kita selanjutnya buat tim khusus untuk mencari jasad kedua korban Yulianto, “ ujarnya kepada wartawan, Kamis (26/8).
Tim tersebut selanjutnya bertandang ke Bantul. Yulianto pun dibawa ke Gua Cermai, Bantul untuk menunjukkan lokasi penguburan salah satu korbannya. Di lokasi ini polisi menemukan kerangka yang diduga kuat milik Suhardi, warga Topesan, Gumpang, Kartasura.
Pada Kamis siang kemarin, tersangka Yulianto kemudian dibawa ke lereng Gunung Merapi, Kecamatan Selo, Boyolali. Di lokasi ini, Yulianto mengaku telah mengubur korbannya pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan air laut dengan waktu tempuh sekitar empat jam dari posko Desa Lencoh. Jasad yang terkubur di lokasi ini diduga merupakan Siti Aminah, warga Sraten, Pucangan, Kartasura. Siti Aminah diduga merupakan bekas pacar Yulianto yang dibunuh pada 1991.
Terkait identitas korban ini, Suharyono mengaku belum bisa memastikan meskipun sudah ada pengakuan dari pelaku. Dia menegaskan pihaknya akan tetap melakukan pemeriksaan forensik. “Setelah itu kami baru akan menyebut identitas korban, “ tegasnya.