REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, menegaskan sikap organisasi yang dipimpinnya yang menghargai keragaman di Tanah Air. ''FPI tidak pernah menolak kebhinekaan, kemajemukan dan tidak pernah anti terhadap pluralitas,'' tegasnya, di Jakarta.
Tapi menurutnya, FPI menolak pluralisme sebagai pemahaman atau isme-nya. Ditambahkan Habib Rizieq, selama ini FPI adalah ormas Islam yang paling sering difitnah dan dituduh. ''Misalnya kasus di Bekasi, setelah diinvestigasi oleh aparat keamanan, terbukti FPI tidak terlibat,'' ungkapnya.
Menurutnya, FPI tidak pernah bermusuhan dan tidak pernah menanamkan kebencian pada umat beragama lain. ''Tapi kami bersikap tegas pada siapapun yang mengganggu umat Islam,'' tandasnya.
Habib Rizieq juga sepakat bahwa ibadah tidak boleh diganggu oleh umat beragama manapun. ''Ibadah yang sifatnya individu, perseorangan, silahkan dan tidak boleh siapapun mengganggu. Tapi manakala ibadah itu dilakukan dalam bentuk komunitas atau bersama-sama, tentunya perlu mentaati peraturan perundangan yang berlaku,'' jelasnya.
Para pemimpin lintas agama dan FPI bersama ICIS, berencana menuangkan kesepakatan-kesepakatan dalam sebuah dokumen tertulis dan nantinya diserahkan ke Presiden.