REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, terdapat tiga kemungkinan sumber senjata yang digunakan dalam perampokan di Medan, yakni sisa konflik Aceh, selundupan, dan dari TNI. Menurut Purnomo, asal senjata itu sudah dipastikan bukan berasal dari TNI karena jenisnya AK-47.
"Kita sudah cek, khusus dari TNI tidak ada," kata Purnomo di Kantor Presiden, Selasa (24/8). Berdasarkan laporan, kata dia, tidak semua senjata pascakonflik Aceh dikumpulkan.
"Senjata itu yang kita duga, dulu ada perjanjian di Helsinki itu salah satu kesepakatannya, senjata dikumpulkan. Memang pada waktu kita di Aceh mendapat laporan tidak semuanya dikumpulkan. Jadi itu yang sekarang kita minta klarifikasi," kata Purnomo. Artinya, perlu didata lagi berapa senjata yang sudah terkumpul dan berapa yang masih beredar.
Secara manajemen, siapa yang boleh pegang senjata? "Ada organisasi lain yang berhak. Saya tidak katakan yang mana. Saya tahu ada sekitar beberapa organisasi yang mereka bisa menggunakan sejata," kata Purnomo. Saat ini, kata dia, TNI sedang dalam peralihan dari penggunaan M-16 dengan SS1 dan SS2.