Jumat 20 Aug 2010 03:43 WIB

Polri Selidiki Indikasi Kasus Medan Terkait Terorisme

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakadiv Humas Polri, Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana, mengatakan, polisi sedang menyelidiki apakah ada kaitannya kasus perampokan di Medan dengan kelompok terorisme.

"Sejauh ini belum ada indikasi ke sana. Tapi kemungkinan ke sana akan digali," tutur Yoga di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (19/8).

Tentang penggunaan senjata laras panjang oleh para pelaku, Yoga mengungkapkan senjata laras panjang sebenarnya bukan senjata perorangan tapi senjata satuan. Namun, ia mengungkapkan untuk kegiatan tertentu, senjata tersebut dapat dibawa pulang oleh anggota.

Yoga pun menuturkan Polri sebenarnya mempunyai sistem pengawasan senjata yang ketat. Menurutnya, pengawasan tersebut dilakukan sejak dikeluarkan dari tempat penyimpanannya. Ia mengungkapkan, terdapat prosedur administrasi hingga tes psikologi bagi anggota polisi untuk bisa dipersenjatai.

Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen Pol Ito Sumardi mengungkapkan, senjata yang dibawa pelaku perampokan tersebut belum tentu senjata organik. Karena, lanjutnya, untuk senjata organik mempunyai nomor seri dan dapat dipertanggungjawabkan kepada setiap pemakainya. "Kami juga melihat banyak senjata dari luar yang memiliki jenis sama," jelasnya.

Ito mencontohkan, senjata-senjata yang digunakan teroris saja dipasok dari luar negeri. Untuk itu, ungkapnya, polisi masih belum dapat memastikan jenis senjata yang digunakan oleh para pelaku. Meski demikian, ungkapnya, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, sedang melakukan uji laboratorium terhadap proyektil maupun selongsong yang tertinggal di tempat kejadian perkara (TKP).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement