REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kasus perampokan yang terjadi di Medan, Rabu (18/8) lalu mengundang respons Polri. Polri pun melakukan koordinasi dengan pihak perbankan terkait masalah pengamanan.
Untuk itu, Kabareskrim Polri, Komjen Pol Ito Sumardi mengaku sudah mengirim telegram ke Polda Sumatra Utara (Sumut) agar berkoordinasi dengan pihak perbankan untuk melakukan pengamanan.
"Kami sudah berikan pengarahan melalui telegram ke polda-polda untuk segera lakukan konsolidasi dan koordinasi dengan pihak perbankan," ujar Kabareskrim di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (19/8). Selain itu, Ito mengatakan, Polri sedang mengkaji sistem keamanan di setiap bank terkait kasus tersebut.
Jendral berbintang tiga itu mengaku belum dapat menyimpulkan siapa gerombolan perampok yang menewaskan seorang anggota Brimob tersebut. Namun dari hasil identifikasi sementara, ungkap Ito, pelaku tersebut dapat dikatakan profesional. Karena mereka sudah mempelajari kelemahan-kelemahan dalam sistem keamanan bank yang dirampok.
Meski demikian, Ito menyatakan Mabes Polri telah mengirim tim ke Medan, Sumut, untuk membantu pengusutan kasus tersebut. Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, tambah Ito, juga sedang melakukan uji laboratorium terhadap proyektil maupun selongsong yang tertinggal.
Ito pun mengatakan Polda sudah melakukan identifikasi awal dari foto-foto yang beredar dan pemeriksaan saksi-saksi terkait identitas pelaku perampokan tersebut dari olah tempat kejadian perkara (TKP). "Kami sedang melakukan upaya-upaya yang sangat intensif untuk bisa mengungkap kasus ini,"jelasnya.
Lebih lanjut, Ito mengimbau agar otoritas perbankan dan pusat-pusat perekonomian melakukan pengecekan kembali untuk sistem pengamanan. Selain itu, ujarnya, Polri meminta mereka meningkatkan kewaspadaan berhubungan dengan momentum menjelang Lebaran di mana kejahatan semakin meningkat. "Biasanya Lebaran kejahatan meningkat," ungkapnya.
Sebelumnya, belasan gerombolan bermotor melakukan perampokan di Bank CIMB Niaga, Jalan Aksara, Medan pada Rabu (18/8) siang. Pelaku bersenjata laras panjang tersebut berhasil menewaskan salah satu anggota Brimob, yaitu Briptu Immanuel Simanjuntak. Selain itu, pelaku juga melukai dua petugas satuan pengamanan (satpam) yaitu Muhdiantoro dan M Fahmi. Atas aksinya tersebut, pelaku berhasil menggondol uang berkisar Rp 1,5 Miliar dari bank swasta.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Oegroseno, sempat menduga bahwa kawanan perampok ini merupakan kelompok terorganisir. Menurutnya, ini dilihat dari cara mereka melumpuhkan penjaga yang terlihat sangat terlatih dan profesional.
Oegroseno pun mengatakan para perampok juga sempat menembak kamera CCTV yang dipasang agar aksi mereka tidak terekam. Oleh karena itu, ia menduga bahwa pelaku merupakan pemain lama. Namun, Oegroseno mengaku masih akan menyelidiki apakah mereka benar pernah melakukan perampokan bank di sekitar Medan dan Sumatra Utara.