REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kritik terhadap pemerintah yang dinilai terlalu lunak menghadapi Malaysia dalam insiden penangkapan pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) masih saja berdatangan. Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), misalnya, menganggap pemerintah tak berani menghadapi Malaysia sehingga mau mengikuti tawaran negeri jiran itu untuk membarter tiga pegawai KKP dengan tujuh nelayan Malaysia yang ditangkap.
Melalui Lembaga Sayap Organisasi LIRA (LSO LIRA), mereka mengecam sikap pemerintah tersebut. ''Kita bangsa yang besar. Siapapun yang menginjak-injak kedaulatan kita maka harus kita lawan,'' ujar Ketua Umum Jaring Mahasiswa LIRA Indonesia, Joko Priyoski, di Jakarta.
Joko bersama pengurus Perempuan LIRA, PEmuda LIRA, Pemudi LIRA, dan LIRA DKI Jakarta, mengungkapkan keprihatinannya atas insiden tersebut. Mereka bersama-sama mengritik sikap pemerintah yang dianggap terlalu lunak terhadap Malaysia. Karena itu, mereka berencana akan menggelar posko bersama untuk memberikan tekanan terhadap pemerintah dan menggelar aksi-aksi kepada Malaysia.
Menurut Joko, pemerintah mestinya berani bertindak terhadap Malaysia seperti memutuskan hubungan bilateral untuk sementara. Dia mengukung gerakan 'Ganyang Malaysia' untuk menunjukkan kedaulatan bangsa yang sudah terkoyak-koyak ini. ''Malaysia merupakan negara neo kolonialisme,'' sebutnya.
Joko mendesak Presiden SBY untuk bertindak tegas mempertahankan wibawa dan kedaulatan bangsa. Dia pun meminta TNI agar mampu menggunakan peran dan fungsinya sebagai pengawal bangsa. ''Kita meminta seluruh rakyat Indonesia untuk memboikot produk-produk dari Malaysia,' serunya.