REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dugaan adanya barter antara pemerintah Indonesia dengan Malaysia untuk membebaskan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan tujuh nelayan Malaysia semakin menguat. Barter tersebut merupakan tindakan yang merendahkan harga diri bangsa.
Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Arip Mustopha, dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (18/8). Dia menilai Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas adanya barter dengan Malaysia itu. ''Menlu sebaiknya mundur karena telah menegosiasikan secara rendah harga diri bangsa melalui barter itu,'' kritiknya.
Dia menambahkan, tiga petugas KKP yang ditangkap ketika sedang menjalankan tugasnya itu tak pantas ditukar dengan tujuh nelayan pencuri ikan di perairan Indonesia dan sebelumnya telah ditahan polisi. ''Menlu juga telah melecehkan akal sehat kita,'' kecam Arip.
Alasannya, tiga petugas KKP itu sedang menjalankan tugas negara untuk menjaga kedaulatan NKRI, sehingga tidak bisa disamakan dengan nelayan pencuri ikan. Hal itu, kata Arip, merupakan tindakan yang memalukan.