Selasa 17 Aug 2010 03:18 WIB

Penyederhanaan Pemilu, Solusi Politik Biaya Tinggi

Rep: Palupi Annisa Auliani/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Foto: AP
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Solusi biaya tinggi bukanlah pemilu tidak langsung. Penyederhanaan pemilu dianggap solusi yang lebih tepat.

‘’Betul, saat ini politik memang biaya tinggi, tapi pidato Presiden tidak konkret memberikan solusinya,’’ kecam Anggota Komisi II DPR dari FPDIP, Arif Wibowo, menanggapi pidato kenegaraan Presiden, Senin (16/8).

Arif juga menepis penyelenggaraan pemilu kepala daerah (pilkada) tak langsung sebagai solusi atas persoalan tersebut. ‘’Solusi yang konkret adalah penyederhanaan pemilu,’’ ujar Arif.

PDIP, kata dia, pernah mengusulkan dua alternatif penyederhanaan pemilu, yang intinya hanya ada dua pemilu dalam satu tahun. Alternatif pertama adalah membagi pemilu untuk pemilu nasional dan pemilu daerah. Maksudnya, pemilihan eksekutif maupun legislatif dipilah berdasarkan level nasional atau daerah. Sehingga dalam satu tahun hanya ada pemilu nasional dan pemilu daerah.

Alternatif kedua, sebut Arif, adalah penyederhanaan pemilu yang memilah pemilu eksekutif dan pemilu legislatif. Artinya, papar dia, semua pemilihan eksekutif di semua level dilakukan dalam satu kali. Demikian juga untuk pemilu legislatif. Sehingga dalam satu tahun juga hanya ada dua pemilu, yaitu pemilu eksekutif dan pemilu legislatif. ‘’Tidak cukup dengan menyatakan prihatin pada praktek politik biaya tinggi,’’ tegas Arif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement