Sabtu 14 Aug 2010 06:09 WIB

Pelantikan Batal Bukan Karena Kapolri Dipanggil Presiden

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri menunda acara pelantikan pejabat di lingkungan Polri bukan karena dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Tidak benar adanya kabar yang mengatakan bahwa penundaan pelantikan karena Kapolri dipanggil presiden ke Cikeas," kata dia di Jakarta, Jumat. Kapolri saat ini ada di Jakarta, menunda pelantikan karena adanya tugas internal di kepolisian yang harus dilaksanakan, kata Edward.

Kadiv Humas hanya menjelaskan bahwa tugas internal yang dilaksanakan Kapolri itu seperti pengamanan. "Pengamanan kan luas seperti pilkada dan pengamanan bulan Ramadhan," kata Edward, menambahkan. Kapolri pada Jumat pagi menunda secara mendadak pelantikan perwira tinggi dan perwira menengah di lingkungan Mabes Polri.

Sejumlah perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) sudah terlihat hadir di gedung Rupatama Mabes Polri untuk melaksanakan serah terima jabatan (sertijab) diantaranya Irjen Pol Edward Aritonang dan Brigjen Pol Iskandar. Pejabat di Mabes Polri yang rencananya dilantik adalah Deputi Operasi Kapolri dari Irjen Pol S. Wenas kepada Irjen Pol Soenarko dan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Edward Aritonang kepada Brigjen Pol Iskandar Hasan.

Kemudian Kadiv Binkum Polri dari Irjen Pol Bahrodin Haiti kepada Brigjen Pol Mudji Waluyo, Kadiv Telematika Polri dari Irjen Pol Yudi Sus Hariyanto kepada Brigjen Pol Robert Aritonang dan Delog Mabes Polri dari Irjen Pol Joko Sardono kepada Irjen Pol Yudi Sus Hariyanto.

Pejabat di lingkungan Mabes Polri yang dimutasi berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor : KEP/479/VIII/2010 tangggal 5 Agustus 2010, dengan jumlah yang dimutasi 556 pejabat polri yang terdiri dari pati dan pamen. "Rencananya pada Senin (16/8) pada pukul 09.00 WIB, pejabat di lingkungan Mabes Polri akan dilantik Kapolri," kata Edward.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement