REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan, ibarat buah, wacana rumah aspirasi bagi anggota Dewan sudah busuk. Padahal, menurut Marzuki, niat awal membangun rumah aspirasi demi kebaikan daerah pemilihan. “Ya sudah buang saja kalau busuk, gampang kan,” kata Marzuki, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/8).
Marzuki menilai, rumah aspirasi adalah niat baik DPR periode lalu (2004-2009). Maksudnya, rumah aspirasi dibangun atas dasar kebersamaan suatu daerah pemilihan yang terdiri dari anggota dewan dari berbagai partai politik. Dengan konsep rumah aspirasi, kata Marzuki, anggota dewan dari berbagai partai secara bersama menyerap asipirasi masyarakat dan dibawa ke Jakarta secara bersama-sama.
Penyerapan aspirasi yang ada saat ini, kata Marzuki, lebih bersifat masing-masing partai lewat rumah aspirasi milik partai. Sehingga ketika aspirasi tersebut dibawa ke DPR, aspirasi yang diusung para legislator saling jegal lantaran berbeda kepentingan politiknya. Marzuki menyayangkan, niat baik DPR periode 2004-2009 lebih dulu "dibusukkan” oleh opini media massa. “Media menyuarakan pengamat yang terus menyerang DPR,” keluh Marzuki.