Kamis 12 Aug 2010 02:59 WIB

Bubur Berbuka untuk Ustadz Ba'asyir

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Endro Yuwanto
Abu Bakar Ba\'asyir
Foto: ap
Abu Bakar Ba\'asyir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hari pertama Ramadhan kali ini menjadi ujian bagi ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Setidaknya, puasa pertama harus dilewatkan di ruang tahanan Bareskrim Mabes Polri, Jakarta.

Ba'asyir pun memesan bubur ayam untuk makanan pembukanya. Orang kepercayaan Ba'asyir, Hasyim Abdullah, mengatakan Ba'asyir memesan bubur karena perutnya yang masih sakit maag. "Ustad Abu mesan bubur putih, bubur ayam," ungkap Hasyim di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (11/8).

Selain itu, Ba'asyir pun meminta agar dibawakan buah-buahan, susu dan kurma. Menurut Hasyim, menu itu merupakan hidangan wajib Ba'asyir ketika berbuka.

Untuk hidangan sahur, Ba'asyir rupanya memilih menu agak berat. Ia meminta Hasyim untuk dibelikan nasi putih dan sop kambing agar menambah tenaga ketika berbuka puasa di esok harinya.

Hasyim menuturkan, Ba'asyir juga memesan obat maag khusus dari Australia untuk lambungnya yang bermasalah. "Cuma saya lupa namanya," tambahnya. Sebelumnya, Presiden Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C), Jose Rizal Jurnalis, menyatakan asam lambung Ba'asyir memang rentan naik. Terlebih ketika dalam perasaan kesal.

Meski dalam keadaan maag, Ba'asyir, ungkap Hasyim, masih teguh menjalankan ibadah puasa. Ia pun masih meminta Hasyim untuk membawakan Alquran agar ulama sepuh itu dapat menjalankan ritual tilawahnya di ruang tahanan.

Ba'asyir juga tidak mau ketinggalan menjalankan tarawih. Meski di dalam ruang tahanan, Hasyim mengaku Ba'asyir menjalankan ritual shalat sunnah tersebut setelah malam pukul duabelas beranjak. Sebelas rakaat tarawih pun kontan ia jalankan. Rukuk dan sujud bersama rapalan doa kepada Tuhannya yang sedang memberinya cobaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement