REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tidak sia-sia Indra Azwan berjalan kaki dari Malang, Jawa Timur untuk bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhyono. Indra yang sudah sepekan lalu berada di Jakarta itu akhirnya berhasil menemui Presiden di Istana Negara, Selasa (10/9). Indra berjalan kaki dari Malang karena prihatin atas lambatnya pengusutan kasus kematian anaknya yang melibatkan oknum polisi.
Meski demikian, Indra tidak meminta Presiden untuk melakukan intervensi atas kasusnya itu. Dia tetap memercayakan kasus itu kepada penegak hukum. Indra hanya meminta Presiden memerhatikan rakyat kecil yang berhadapan dengan masalah keadilan. "Soalnya rakyat kecil mendambakan keadilan, yang ada sekarang keadilan seolah mimpi," kata Indra usai menemui Presiden.
Indra yang mengaku anak pejuang ini tidak ingin peristiwa yang menimpanya itu dialami pula oleh masyarakat kecil lainnya. "Saya saja anak pejuang diperlakukan seperti ini, apalagi anak tukang becak atau pemulung kalau mengalami seperti saya, gimana itu," ujarnya.
Dia tidak mengadukan kasusnya kepada Presiden, hanya menyampaikan unek-unek tentang keadilan.
"Setelah bertemu beliau puas sekali, karena cita-cita saya dari Malang ke Jakarta hanya satu tujuan bertemu Presiden, sekarang tercapai, saya sudah sampaikan," kata Indra yang mengenakan batik kuning.
Ketika ditanya respon Presiden terhadap unek-unek-nya itu, Indra mengatakan, Presiden akan mengupayakan agar hukum di Indonesia bisa lebih baik lagi.