Selasa 10 Aug 2010 02:13 WIB

Pemerintah Tegur Keras Angkasa Pura dan PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah melalui Kementerian BUMN telah menegur keras Direksi PT Angkasa Pura (AP) II dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), menyusul insiden mati listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Jumat (6/8). "Jajaran direksi PT Angkasa Pura II dan PLN, Sabtu (8/8) sudah kami panggil. Saya sudah beri peringatan keras," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, kepada pers di Jakarta, Senin (9/8).

Namun, ia menegaskan belum perlu melakukan perombakan di jajaran direksi PT AP II karena proses evaluasi terhadap kinerjanya sedang berjalan. Lagipula, imbuh Mustafa, mereka memang baru saja dilantik beberapa waktu lalu. "Nanti kita lihat (perombakan) apakah perlu atau tidak," katanya menegaskan.

Mustafa juga menengarai sedikitnya ada tiga penyebb insiden tersebut, yakni kemungkinan usangnya peralatan yang dipakai, edua, sistim operasi yang dijalankan terhambat dan terakhir, faktor kelalaian oleh petugas (human error). "Nanti kita akan upayakan penegakan hukum terhadap masalah ini. Tapi masih kita evaluasi," ujarnya.

Kedipan aliran listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta selama 1,7 detik pada Jumat (6/8) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, telah menyebabkan pemadaman listrik di terminal I dan II, sehingga proses administrasi keberangkatan penumpang kacau. Bahkan, puluhan penerbangan dilaporkan tertunda (delay). Kerugian yang signifikan dilaporkan miliaran rupiah dialami oleh sejumlah maskapai.

Akibatnya, Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional (INACA) mempertimbangkan untuk melakukan somasi terhadap pemerintah dan pihak terkait, bila hal semacam itu tidak ditangani serius. Peristiwa tersebut baru pertama kali terjadi.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement