Selasa 10 Aug 2010 00:09 WIB

Jakarta Dinilai tak Layak Jadi Kota Internasional

Ilustrasi
Foto: .
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Jakarta sudah tidak layak lagi menjadi kota internasional karena daya dukungnya makin tidak memadai, sehingga membuatnya tidak efisien, kata Direktur Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) IPB Dr Ernan Rustiadi.

"Untuk jadi kota internasional harus efisien. Sekarang ini Jakarta dihimpit berbagai masalah ekonomi dan sosial, belum lagi masalah kemacetan dan banjir," kata Ernan di sela-sela pertemuan ilmiah tahunan XVII dan Kongres Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN) V di Bogor, Jawa Barat, Senin.

Di berbagai negara, lanjut dia, kota yang dikategorikan sebagai kota bertaraf internasional bebas dari kemacetan. "Untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lain tersedia sarana transportasi publik yang memadai," paparnya.

Terkait wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta, Ernan mengatakan, hal tersebut harus direncanakan matang sebagai rencana jangka panjang. "Saya sependapat, wacana ini mulai dibicarakan jauh-jauh hari sebelumnya. Karena ini tidak bisa dipandang sebagai rencana jangka pendek," ucapnya.

Menurut Ernan, lokasi ibu kota baru nanti hendaknya dipilih di tengah-tengah untuk memudahkan akomodasi bagi warga negara di Kawasan Timur Indonesia. "Saat ini saudara-saudara kita dari wilayah timur harus mengeluarkan biaya yang sangat tinggi untuk menuju Jakarta. Jadi ibu kota baru nanti hendaknya dipilih yang lokasinya di tengah-tengah," sarannya.

Namun, Ernan belum bisa menyebutkan lokasi yang layak untuk ibu kota. "Palangkaraya memang sejak zaman Bung Karno dulu sudah diwacanakan menjadi pengganti ibu kota. Tetapi terlalu dini untuk berbicara mengenai lokasi sekarang," katanya menegaskan.

 

BAZNAS menyempurnakan zakat Anda

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement