Senin 09 Aug 2010 03:21 WIB

Pemerintah Tambah Posokan Pupuk Hingga 40 Persen

Rep: Zaky Al Hamza/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,Karawang -- Mengantisipasi permintaan pupuk urea bersubsidi akibat musim hujan yang tidak menentu, pemerintah menyediakan stok tambahan 40 persen dari kebutuhan nasional. Namun, pemerintah tetap mengamankan distribusi pupuk agar tak terjadi lagi pengamanan.

Mengenai serapan pupuk urea bersubsidi, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Bayu Krisnamurti menjelaskan kini sudah mencapai 63-65 persen dari alokasi subsidi pupuk sesuai Permentan. Meski sudah disediakan stok tambahan hingga 40 persen serta kenaikan harga eceran tertinggi (HET) pupuk per 9 April 2010 lalu, serapan pada tahun ini realtif masih sama dibanding periode 2009 lalu.

''Jangan sampai terjadi laporan lagi, stok pupuk (urea bersubsidi) mengalami kelangkaan,'' ujarnya di sela acara Sekolah Lapang Media Dupont Indonesia di Kampung Parakan Mulya, Kecamatan Tirta Mulya, Karawang, Ahad pagi (8/8).

Berdasar Permentan No 32/2010, HET pupuk bersubsidi dinaikan sekitar 30-35 persen. Dengan kenaikan harga tersebut, maka HET pupuk untuk urea dari harga sebelumnya Rp 1.200 naik menjadi Rp 1.600 per Kg, pupuk SP-36 dari Rp 1.550 menjadi Rp2.000 per Kg.Sementara itu, pupuk ZA dari Rp 1.050 menjadi Rp 1.400 per Kg dan pupuk NPK naik dari kisaran Rp 1.586-Rp 1.830 menjadi Rp 2.300 per Kg.

Begitu pula dengan luas areal lahan sawah yang ditanamin, Bayu menjelaskan, pada tahun ini mencapai 110-115 persen dari target luasan 100 persen tanaman padi yang disediakan.

Menurut dia, pada tahun ini pemerintah mengalokasikan pupuk 6 hingga 7 juta ton setelah mempertimbangkan kebutuhan dan faktor musim. Mengacu data Kementerian Pertanian (Kementan), menyebutkan stok pupuk urea di lini III atau tingkat kabupaten saat ini berjumlah 699.663 ton.

Rinciannya dari PT Pusri sebanyak 338.132 ton, PT Pupuk Kaltim (207.689 ton), PT Pupuk Kujang (104.395 ton), PT Pupuk Iskandar Muda (7.847 ton), kemudian produksi PT Petrokimia Gresik mencapai 41.597 ton. Adapun stok di pabrik berjumlah 142.401 ton. Rinciannya di gudang PT Pusri sebanyak 83.111 ton, PT Pupuk Kaltim 83.111 ton, PT Pupuk Kujang 3.662 ton, dan PT Petrokimia Gresik sebesar 18.074 ton.

Ketika ditanya informasi pengoplosan pupuk subsidi dengan pupuk biasa, mantan Deputi Menko Perekonomian ini menegaskan pemerintah tak segan menindak tegas pelaku pengoplosan. Untuk menangani hal ini, kata Bayu, pemerintah sudah bekerjasama dengan aparat kepolisian serta seluruh pemerintah daerah (pemda). ''Karawang akan menjadi tempat percontohan pengamanan pendistribusian pupuk bersubsidi,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement