REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Pembangunan Perumahan Tbk (PT PP) terus melakukan ekspansi bisnisnya. Pada tahun 2010 ini mereka mengincar proyek senilai Rp 16 triliun.
Pada tahun 2011 bahkan target nilai proyek yang diincar mencapai Rp 21 triliun. Infrastruktur dan penyertaan investasi merupakan bidang yang tengah diincar oleh perseroan.
Direktur Utama PP, Musyanif, menjelaskan kontrak baru di bidang infrastruktur tersebut senilai Rp 7 hingga 8 triliun, sedangkan penyertaan investasi sebesar Rp 8,2 triliun. "Kami optimis target perolehan kontrak baru 2010 sebesar Rp 13,6 triliun bisa terpenuhi," katanya di Jakarta, Kamis (5/8).
Musyanif menjabarkan, dalam proyek pertamanya itu, perseroan tengah membentuk perusahaan patungan dengan penyertaan investasi sebesar 20 persen pada proyek Pelabuhan Tanjung Priok tahap I senilai Rp 4 triliun. "Nilai penyertaannya sebesar Rp 800 miliar dan PP akan mengikuti 20 persennya atau senilai Rp 160 miliar," ungkap dia.
Menurutnya, diharapkan paling lambat dalam kuartal IV pekerjaan konstruksi proyek tersebut dapat dikerjakan dan tercatat dalam perolehan kontrka perseroan. "Saat ini proyek tersebut masih dalam feasibility study," tutur Musyanif.
Selain itu, perseroan juga tengah mengikuti tender untuk pembangunan jalan tol di Tanjung Priok. "Kami akan ikut tender membuat akses penghubung ruas JORR (Jakarta Outer Ring Road) dengan Tanjung Priok," tuturnya.
Dia menambahkan, PP juga sedang mengikuti tender untuk proyek di dalam laut senilai Rp 1,5 triliun. "Ini proyek pengerukan laut. Kami akan bersama JICA (Japan International Cooperation Agency)," ujar Musyanif.
Selain itu, PP juga menjadi investor dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilegon milik anak perusahaan PT Krakatau Steel senilai Rp 3,6 triliun, di mana Porsi investasi yang disetorkan sebesar 49 persen. "Krakatau steel semua sudah rapi termasuk PPA-nya mudah-mudahan proyek tersebut dapat cepat selesai, paling lambat di bulan ini paling cepat dalam minggu ini," tambah Musyanif.
Perseroan juga tengah mengikuti proyek pembangkit (power plant) bertahap yang dilakukan selama dua tahun. Pembangkit dengan kapasitas 3x40 megawatt (MW) itu senilai Rp 2 triliun. "Kami sebagai investor dan kontraktor di Pulo Gadung bersama Jakarta Industrial Estate Pulo Gadung," kata dia.
Direktur Keuangan PP, Tumiyana mengungkapkan, untuk proyek luar negeri, perseroan akan membuat perusahaan patungan baru di Riyadh dan Abu Dhabi bersama Bin Laden Group. "Kami akan menyetor Rp 10-12 miliar. Harapannya Desember nanti, untuk pembangunan proyek tahun depan," kata. Menurutnya, proyek yang sedang berjalan senilai Rp 400 miliar dan diperkirakan berkembang menjadi Rp 1 triliun.