REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Boediono dan United Nations Development Program (UNDP) mendiskusikan kemungkinan diterapkannya asuransi bencana alam. Pasalnya, UNDP telah melakukan upaya asuransi gempa bumi semacam itu di Turki, dan hasilnya sangat baik.
''Mereka menanyakan apakah di Indonesia mau membuat skema yang sama,'' kata juru bicara Wakil Presiden, Yopie Hidayat, kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (4/8).
UNDP menawarkan pembentukan sebuah skema nasional mengenai penanganan bencana dalam bentuk asuransi. Namun demikian, pembicaraan tersebut masih berupa wacana yang mengawang-awang. Sebab, persoalannya, asuransi seperti itu tak mungkin dilaksanakan oleh pihak swasta karena cakupannya yang terlampau luas.
Namun, pemerintah pun harus mempertimbangkannya lagi. Apalagi, kata Yopie, seperti yang diakui oleh UNDP, persoalan terbesar Indonesia adalah kurangnya daya beli. ''Kalau di Turki jauh lebih baik,'' sergahnya.
UNDP pun meragukan kemampuan rakyat Indonesia mengikuti asuransi itu. Wapres, katanya, mengatakan bahwa rencana tersebut masih jauh dari konkrit. Pasalnya, asuransi untuk bencana akan membawa dampak yang besar. Otomatis harus melalui pertimbangan yang matang dalam pengaplikasiannya.