Selasa 03 Aug 2010 20:39 WIB

Cuaca Buruk, Atraksi Pesawat Sukhoi Batal di Sail Banda

Rep: Cepi Setiadi/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON--Petunjukan atraksi penerbangan pesawat tempur Sukhoi (fly pass) dalam puncak acara Sail Banda 2010 batal dilakukan. Hal ini karena cuaca yang kurang mendukung di perairan Teluk Ambon, Maluku, Selasa pagi (3/8).

Dalam acara puncak yang dihadiri Presiden SBY tersebut, rencananya empat pesawat Sukhoi miliki TNI AU akan melakukan atraksi terbang melintasi podium. Lantaran karena hingga pukul 09.30 WIT cuaca di perairan Teluk Ambon mendung disertai gerimis hujan, akhirnya atraksi tersebut dibatalkan.

Letkol Penerbang Andi Kustoro, yang juga menjabat Ketua Koordinator Demo Udara dari Skuadron Lanud Sultan Hasanddin, Makassar, menyatakan, pembatalan dilakukan demi keselamatan.

''Dengan cuaca seperti ini kami memprioritaskan keselamatan terbang, jangan sampai karena cuaca seperti ini jika dipaksakan efeknya lebih fatal,'' kata Andi kepada Republika.

Menurut Andi, dalam dunia kedirgantaraan, antisipasi cuaca seperti ini bisa dijadikan salah satu faktor keselamatan. Andi menerangkan, rencananya akan ada atraksi fly pass empat pesawat Sukhoi, serta atraksi terjun payung terjun. ''Rencananya akan melakukan profile pass di depan podium sekitar pukul 10.00 WIT, kemudian fly pass dari belakang podium dan dilanjutkan dengan formasi bombers,'' kata dia.

Untuk melakukan atraksi tersebut, kata Andi dikerahkan setidaknya empat pesawat Sukhoi dari Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanudiin, Makassar. ''Tadi kami batalkan sekitar jam 9.30 WIT, padahal sekitar pukul 9.40 WIT harusnya sudah ada yang mulai take off, jadi kami batalkan sepuluh menit sebelumnya,'' kata dia.

Begitu pula dengan terjun payung. Hal ini dibatalkan karena sudah tidak memungkinkan dengan kondisi berawan. ''Kalau terjun harusnya di bawah awan,'' jelas Andi.

Dengan kondisi cuaca mendung, maka atraksi terjun payung tidak mungkin bisa dilakukan. Rencananya, ungkap Andi, atraksi terjun payung gabungan itu melibatkan sedikitnya 61 penerjun yang merupakan gabungan dari berbagai kesatuan, yakni dari Angkatan Darat, Laut, Udara, dan Polri, serta sipil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement