Rabu 28 Jul 2010 23:30 WIB

Wapres: Ulama Berperan Penting dalam Demokrasi

Rep: Yasmina Hasni/ Red: Endro Yuwanto
Wapres Boediono
Wapres Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Boediono menekankan dalam konteks negara, ulama memiliki peran penting dalam demokrasi. Yakni sebagai jembatan pemimpin dan rakyat.

"Sebagai kaum yang sehari-hari berdekatan dan menerima curahan hati umat, para ulama adalah sumber penting bagi umara (pemimpin) untuk mengetahui kondisi umat dan apa yg jadi kerisauan mereka," kata Wapres saat menutup Munas MUI VIII di Hotel Twin Plaza, Rabu (28/7).

Dalam kehidupan bernegara, ulama juga berperan sebagai cendekiawan yang memberikan pencerahan kepada umat. Bahkan, kata Wapres, pada saat yang sama, ulama juga wajib memberi pencerahan dalam megingatkan penguasa untuk selalu mengutamakan kepentingan umat. Ulama dapat secara aktif menasihati dan mengingatkan penguasa. "Dalam konteks masa kini yang dimaksud dengan penguasa adalah siapa pun yang memegang kewenangan publik untuk melaksanakan amanat. Ini tentu mencakup semua, di bidang eksekutif legislatif dan yudikatif," kata dia.

Dengan kerangka berpikir seperti itu, ujar Wapres, bisa disimpulkan bahwa hubungan yang efektif dan saling menghormati antara ulama dan pemimpin adalah suatu keharusan untuk mewujudkan sebuah negara yang berhasil. Hubungan baik antara ulama dan pemimpin pun, katanya, merupakan elemen yang penting sekali dalam membangun kehidupan demokratis, aman, damai, sejahtera, dan berakhlak mulia.

Peran ulama, sambung Wapres, merupakan suatu keniscayaan dalam membangun ahlak bangsa dan membangun kesejahteraan bangsa secara utuh. "Ini adalah tugas kita bersama, tugas kita semua, kita perlu menyatukan langkah dalam membangun ahlak bangsa karakter bangsa, termasuk karakter seluruh pejabat negara demi kesejahteraan lahir batin bangsa Indonesia," kata dia.

Demokrasi, menurut Wapres, akan berhasil jika pemimpin memiliki ikatan batin dan sambung rasa dengan rakyat. Demokrasi pun akan berhasil jika pemimpin bertindak demi mewujudkan kehendak rakyat dan rakyat mengerti bahwa apa yg dilakukan pemimpin adalah demi kepentingannya.

Di situlah, menurut Wapres, peran penting ulama yang mampu menjadi jembatan antara pemimpin dan rakyat. Rasulullah SAW pun, tambahnya, menjelaskan bahwa ulama adalah pewaris Nabi.

Dijelaskan pula, bahwa Nabi tak mewariskan dinar dan dirham kepada para ulama tapi mewariskan ilmu. ''Melalui jasa para ulama itulah, kita mewarisi risalah Nabi. Karena peran ulama itu umat dapat memahami Alquran dan tafsirnya, hadits rasulullah SAW dan ilmu fiqih,'' tandas Wapres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement