REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Keberadaan gas ilegal diduga menjadi salah satu pemicu maraknya ledakan gas di sejumlah tempat. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar, Senin (26/7), tindakan ini bisa menyebabkan rusaknya pulp pada tabung yang akhirnya menyebabkan ledakan.
Di ibu kota Jakarta, tercatat 11 kasus gas ilegal terungkap ke permukaan. Kasus terbesar adalah terungkapnya perusahan produsen tabug gas ilegal, PT TMM, Mei silam.
Dalam penyelidikan, PT TMM telah memproduksi sekitar 200 ribu gas ilegal ke tengah masyarakat. Selain di ibu kota, keberadaan gas ilegal juga kerap ditemui di sejumlah tempat di Indonesia. Atas pertimbangan itu, Mabes Polri lewat Direktorat V Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) membuat tim khusus guna mengawasi keberadaan gas ilegal di masyarakat.
"Memang sudah ada tim khusus yang dibentuk untuk menangani hal itu. Ini adalah bentuk antisipasi untuk mendeteksi keberadaan gas ilegal sekaligus mencegah terjadinya kasus ledakan," kata Direktur V Tindak Pidana Tertentu, Badan Reserse Kriminal Bareskrim Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Suhardi Alius.
Hasil dari penyelidikan tim khusus Polri mendapati keberadaan agen tabung gas ilegal di Bekasi, awal pekan lalu. "Kita msih menginventarisasi barang bukti dan tersangkanya," ujarnya. Alius menambahkan, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus serupa di sejumlah tempat di Indonesia. Dia mengimbau kepada Pertamina untuk lebih proaktif dalam mengawasi agen nakal.