REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemimpin Redaksi Kompas, Rikaard Bagun, belum mempersiapkan langkah guna menyelidiki peristiwa meninggalnya wartawan Kompas, Muhammad Syaifullah, Senin (26/7). Rikard menyerahkan kepada aparat kepolisian untuk menyelidiki penyebab kematian Kepala Biro Kompas di Balikpapan tersebut.
''Kita belum tahu apa penyebab kematiannya, yang pasti teman-teman seperti Wapemred Trias Kuncahyono sedang menuju ke sana untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,'' ungkapnya kepada Republika Online, Senin (26/7).
Bagun tidak mau berspekulasi tentang peristiwa tersebut selama belum ada laporan yang diberikan aparat kepolisian ataupun tim yang dikirim Kompas. ''Kepolisian pastinya sudah melihat kasus tersebut namun belum melaporkan apa yang terjadi, jadi kami tidak akan berspekulasi,'' tegasnya.
Syaifullah meninggal di Kantor Biro Kompas di Balikpapan yang juga dijadikan tempat tinggalnya di Komplek Balikpapan Baru Jalan Mediterania, Balikpapan, Kalimantan Timur. Dia ditemukan sudah meninggal dunia sekitar pukul 09.00 WITA dalam keadaan wajah membiru, mulut mengeluarkan busa, dan tangan masih memegang remote televisi. Televisi masih dalam keadaan hidup dan pintu rumah tidak terkunci.