REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak semua komponen bangsa untuk menguatkan akhlak dan jati diri. Hal itu penting sebagai salah satu bagian penting dari upaya untuk membangun bangsa. Demikian disampaikan Ketua Umum MUI KH Sahal Mahfuz, Ahad (25/7).
Sahal menyampaikan itu ketika memberi sambutan dalam Musyawarah Nasional MUI ke-8 dan peringatan milad MUI ke-35 di Balai Sidang Jakarta. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, para menteri, dan pemimpin lembaga tinggi negara juga turut menghadiri acara tersebut. Munas dihadiri pula oleh perwakilan dari negara sahabat.
Sahal mengatakan, bangsa Indonesia sudah mengalami kemajuan dalam bidang politik dan ekonomi. "Bangsa kita telah mengalami kemajuan politik dan ekonomi. Bangsa kita dikenal sebagai bangsa besar yang konsisten menapaki jalan demokrasi dan ekonomi," ujar Sahal menegaskan.
Di balik kemajuan itu, Sahal menilai ada yang suatu hal yang jalan di tempat, bahkan mundur, yakni akhlak dan jati diri bangsa. Salah satu bukti bahwa akhlak mengalami kemunduran, ujar Sahal, ditandai dengan masih adanya perilaku korupsi dan suap, juga beredarnya tayang video porni dan maraknya maksiat di tengah masyarakat.
Oleh karenanya, MUI meminta semua pihak agar selalu mendoakan MUI sehingga tetap istoqomah dalam menjalankan tugasnya. "Mari kita bahu membahu dalam membangun akhlak bangsa ini," ujar Sahal. Untuk menjadi bangsa maju, kata Sahal, diperlukan akhlak dan jati diri yang kuat.