Sabtu 24 Jul 2010 04:41 WIB

Duh...Kekerasan Anak Masih Tinggi

Rep: c13/ Red: Krisman Purwoko
Kekerasan anak
Foto: myhealing.wordpress.com
Kekerasan anak

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Langkah pemerintah dalam memperhatikan hak-hak anak dinilai masih kurang. Terlebih hingga saat ini masih banyak kasus kekerasan menimpa anak-anak. Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait mengatakan, kekerasan terhadap anak masih tinggi. Baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Terlebih, kekerasan fisik maupun seksual tersebut dilakukan oleh pihak keluarga.

Per Mei 2010, pihaknya menerima laporan kekerasan terhadap anak mencapai 1.826 kasus. Jumlah tersebut lebih tinggi dari laporan yang diterima Komnas PA pada 2008, sebanyak 1.726 laporan. Pada 2009, pihaknya menerima laporan sebanyak 1.998.

Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Hadi Supeno mengatakan, langkah pemerintah untuk mengurangi tindak kekerasan terhadap anak sebenarnya sudah cukup bagus. "Apalagi ada target untuk mengentaskan anak-anak jalanan di Jakarta," ujar Hadi. Namun dalam pelaksanaannya, hal itu tak berjalan dengan baik.

Dia melihat, kualitas SDM menjadi permasalahan tersendiri. Dalam menghadapi para anak jalanan, pemerintah harus lebih persuasif. "Salah satunya dengan memanfaatkan tenaga pekerja sosial (peksos) profesional," katanya.

Saat ini terdapat kurang lebih 1.000 peksos di Indonesia. Namun hal itu dirasanya masih kurang. Satu orang peksos, seharusnya menangani tak lebih dari 20 orang.

Dengan jumlah anak jalanan dan terlantar yang mencapai 5,4 juta, jumlah tersebut harus ditingkatkan. Dengan membebaskan anak dari jalanan, hal itu dapat menghindarkan anak dari kemungkinan terjadinya kekerasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement