Jumat 23 Jul 2010 07:35 WIB

Prajurit AL Jangan Terpengaruh Konflik Politik Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono SE mengingatkan Prajurit TNI AL dan keluarganya agar tidak terpengaruh segala konflik politik dan sosial di lingkungan masyarakat. 

Dinamika yang terjadi saat ini sangat mewarnai lingkungan masyarakat. Menurut KSAL, sebagai bangsa yang heterogen dan majemuk, konflik tersebut mengakibatkan terjadinya pandangan negatif dari berbagai elemen masyarakat.

''Dalam situasi seperti ini, masyarakat khususnya keluarga besar TNI Angkatan Laut, harus mampu membentengi diri dan tidak terpengaruh segala macam peristiwa yang berkembang,'' kata KSAL di saat peringatah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (22/7).

Disadari bersama, kata KSAL, tugas TNI AL ke depan tidak akan bertambah ringan, tetapi akan bertambah berat dan semakin kompleks, sejalan perkembangan lingkungan yang dinamis. ''Oleh karena itu, agar tugas yang diemban dapat berjalan dengan lancar, diperlukan keseimbangan dan keselarasan antara pembinaan rohani, jasmani, dan profesi,'' jelasnya. Ketiga aspek tersebut harus berjalan berdampingan dan seirama agar menciptakan hasil yang diinginkan.

Pada kesempatan itu, KSAL mengajak untuk memetik makna peristiwa Isra’ Mi’raj. Perintah shalat lima waktu yang diterima Nabi dimaknai sebagai nilai-nilai disiplin secara universal. Disiplin di sini mencakup aspek tepat waktu, bacaan, maupun tata caranya, terutama jika dikaitkan dengan pelaksanaan shalat berjamaah.

Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, kata KSAL, khususnya pada lingkup kedinasan adalah melaksanakan tugas dalam hal berorganisasi sesuai dengan arah yang telah ditetapkan oleh pemimpin yang dilandasi kedisiplinan dan keikhlasan.

Berkaitan dengan itu, lanjut KSAL, TNI AL sebagai komponen utama pertahanan, yang bertugas menegakkan kedaulatan dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional, tidak hanya tergantung kepada alutsista dan kondisi fisik yang prima. Lebih jauh lagi, menyangkut pula sektor moral dan keimanan prajurit. "Oleh karena itu, pembenahan dan pembinaan prajurit senantiasa diarahkan kepada insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,” tandasnya. 

sumber : kominfo
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement