REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penyidik Polrestro Jakarta Selatan menunjukkan tiga sketsa wajah kepada saksi dari Indonesian Corruption Watch (ICW) yang diperiksa pada Senin (19/7). Menurut kuasa hukum Tama Satrya Langkun dari LBH Jakarta, Nurkholis Hidayat, salah satu sketsa tersebut diduga merupakan wajah atas nama Roni, wartawan yang sempat membuat janji dengan Tama sebelum penganiayaan.
''Kalau sketsa kami masih ditunjukkan sketsa wajah yang lama. Ada tiga,'' ujar Nurkholis usai mendampingi Tama di Mapolres Jakarta, Senin (19/7). Nurkholis membenarkan wajah tersebut merupakan orang yang membuntuti Tama dengan menggunakan kijang innova bernomor polisi B1679 PFR.
Salah satu saksi lain dari ICW yang sempat melihat pengemudi tersebut, Donald Fariz, mencirikan wajahnya dengan seseorang yang berkulit putih, berwajah gemuk, tanpa kumis dan tanpa janggut.
Selain itu, Nurkholis mengatakan pihaknya juga sempat memberi keterangan bahwa terdapat pintu masuk untuk menelusuri pelaku tersebut. Yaitu nomor telepon GSM yang sempat menghubungi Tama sebanyak dua kali. Ia pun menyayangkan penyidik yang tidak menelusuri nomor tersebut.