Selasa 20 Jul 2010 03:52 WIB

Susi Meminta Bantuan Hingga Istana Presiden

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Istana Presiden
Foto: M Syakir/Republika
Istana Presiden

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Beginilah nasib rakyat lemah yang menjadi korban ledakan gas elpiji. Demi menyembuhkan luka yang diderita diri dan anaknya, Susi Haryani (29), rela datang ke Jakarta untuk mencari uang.

Dengana memberanikan diri warga Bojonegoro ini meminta bantuan hingga ke Istana Presiden. Senin (19/7) siang, dengan menggendong anaknya Ridho Januar (4,5), Susi tampak kebingungan berada di pelataran parkir gedung Sekretariat Negara. Dia tidak mengetahui apa yang harus dilakukannya untuk bisa bertemu Presiden. ''Kalau bisa mau ke dalam,'' katanya kepada sejumlah wartawan yang biasa meliput kegiatan kepresidenan.

Ridho, tampak memiliki bekas luka bakar yang cukup luas di wajah, tangan dan kakinya meski tampak sudah dirawat dan kering. Namun, bekas luka bakar meninggalkan kerutan-kerutan di bekas luka secara permanen. Saat ibunya diwawancarai, anak laki-laki itu menangis, entah bingung, kesakitan atau takut.

Susi mengaku kejadian naas yang menimpa diri dan anaknya itu terjadi 27 Maret 2010 di Kampung Mojo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Waktu itu, dia hendak memasak. Tapi, tiba-tiba gas elpiji yang digunakannya meledak sehingga membakar kaki dan anaknya. Selama beberapa hari terakhir, ia tinggal di rumah salah satu kerabatnya di Tangerang untuk usahanya meminta bantuan sejumlah pihak atas pengobatan anaknya itu.

Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya pihak Istana Presiden menyediakan mobil untuk mengantar Susi dan Ridho ke Kantor Pusat Pertamina guna mengurus kelanjutan pengobatan anaknya akibat ledakan tabung gas tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement