REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Polisi akan meminta keterangan dari beberapa aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait ancaman dan teror yang terjadi selama beberapa bulan terakhir. Kasus paling hangat terjadi pada Tama Satya Langkun, aktivis ICW peneliti rekening gendut pejabat tinggi kepolisian yang dianiaya orang tak dikenal.
''Kita akan teliti semua ancaman itu. Siapa penebarnya dan pelakunya,'' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar, kepada sejumlah wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/7).
Dijelaskan Boy, penyelidikan polisi akan dilakukan secara terpisah. Kasus penganiayaan Tama akan menjadi fokus penyelidikan. Sementara, ancaman terhadap beberapa aktivis ICW akan ditelaah sebagai sebuah kasus baru. ''Kami tidak akan mengaitkan kasus Tama dengan kasus ancaman yang menimpa aktivis ICW lain. Karena penyelidikan sebuah kasus harus fokus pada peristiwanya sendiri,'' jelasnya.
Namun, Boy tak menampik jika pihaknya akan meneliti keterkaitan dua kasus itu. ''Kalau memang ada bukti kami akan meneliti. Tapi sementara ini penyelidikannya terpisah,'' katanya.