Sabtu 17 Jul 2010 00:30 WIB

Perbaikan Sektor Riil Dapat Kurangi Tekanan Inflasi

Rep: Agung Budiono/ Red: Budi Raharjo
Pegadang cabe
Foto: Musiron/Republika
Pegadang cabe

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Badan Kordinasi Pasar Modal (BKPM), Gita Wirjawan, menilai tingkat inflasi yang dikabarkan akan melonjak pada Agustus 2010 dari prediksi sebelumnya, masih bisa diatasi dengan pendekatan sektor riil dan moneter. Dia menuturkan,sektor riil itu bergantung pada tingkat kecepatan pembangunan infrastruktur.

Karenanya, sambung dia, jika pemerintah tidak bisa membangun infrastruktur secepat dari apa yang direncanakan, otomatis biaya operasional akan menjadi lebih tinggi. ''Kalau mau jualan cabe ke Papua tetapi pelabuhan dan kapalnya kurang memadai, otomatis biayanya kan menjadi lebih mahal,'' kata Gita mencontohkan di Jakarta, Jumat (16/7).

Menurutnya, jika pembangunan infrastrukturnya berjalan dengan baik, maka biaya pengoperasian juga akan menurun, dan itu akan cukup untuk meredam inflasi. Sementara dari sisi moneter, sambung dia, inflasi akan sangat berpengaruh oleh perkembangan tingkat suku bunga.

Jika levelnya bisa terus menurun hingga koridor investment grade tentunya dapat mempengaruhi opini-opini credit rating lainnya, seperti Standard & Poor, Fitch dan Moody’s).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement