REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Aksi sweeping yang kerap terjadi pada Bulan Ramadhan menuai keprihatinan sejumlah tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat. Mereka meminta Kapolri Jendral Pol Bambang Hendarso Danuri untuk menindak tegas pelaku sweeping tersebut.
Pimpinan Pondok Pesantren Cirebon Maman Imanul Haq mengharapkan agar Polri melakukan penegakan hukum atas aksi tersebut. Selama ini, ungkap Maman, penanganan terkait isu keagamaan maju mundur. "Ada keraguan. Akan tetapi tadi ada tekad, ada kemauan dari Kapolri untuk melakukan perubahan terutama sikap lebih tegas dalam menangani isu-isu berbau keagamaan," ujar Maman usai bertemu Kapolri bersama perwakilan beberapa LSM seperti Kontras, Arus Pelangi, Elsam, dan anggota Komisi 3 DPRRI, juga anggota DPD di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/7).
Menurut Kapolri, ujar Maman, menjelang Ramadhan tidak ada orang yang lakukan sweeping. Kapolri mengharapkan tidak ada kekerasan yang mengatasnamakan kekerasan.
Sementara itu, peneliti dari Wahid Institute, Rumadi, mengaku Kapolri sempat berjanji akan bertindak tegas terhadap Kapolres yang tidak bertindak tegas. "Bila ada kekerasan maka kapolres itu akan ditindak, bisa dicopot seketika," ungkapnya. Menurut Rumadi, Polri harus melakukan komunikasi kepada seluruh elemen masyarakat agar aksi kekerasan tersebut bisa menurun.