Selasa 13 Jul 2010 06:24 WIB

Jenazah Herman Sarens Dimakamkan di Kota Banjar

Rep: Djoko Suceno/ Red: Endro Yuwanto
Herman Sarens
Herman Sarens

REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR--Jenazah Brigjen (Pur) Herman Sarens Sudiro, dimakamkan di pemakaman keluarga di Dusun Tembung Kerta, Desa Sukamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, Senin (12/7) sekitar pukul 15.00 WIB. Upacara pemakaman secara militer tersebut disaksikan ribuan pelayat dan dihadiri sejumlah pejabat daerah setempat.

Sebagaimana diketahui, Brigjen (Pur) Herman Sarens Sudiro meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, Ahad (11/7). Jenderal eksentrik ini meninggal karena penyakit komplikasi. Sebelum dibawa ke Kota Banjar untuk dimakamkan, jenazah disemayamkan di rumah duka di Jl Daksa, Jakarta Selatan.

Hermans sempat dirawat di rumah sakit tersebut selama satu hari dan telah beberapa kali menjalani cuci darah. Sebelumnya, almarhum yang terlilit kasus aset milik TNI-AD ini memang menderita penyakit jantung dan gagal ginjal dan sempat pula dirawat di RS Mitra Kemayoran.

Herman saat ini masih dalam status sebagai terdakwa kasus tanah milik TNI Angkatan Darat dengan dugaan menggelapkan surat tanah tersebut. Kasus ini sempat disidang di Mahkamah Militer Tinggi DKI Jakarta. Namun Oditur Militer tidak pernah bisa menghadirkan Herman karena penyakit komplikasi hingga wafatnya.

Dalam upacara pemakaman secara militer hadir sejumlah pejabat daerah setempat, di antaranya Wakil Wali Kota Banjar, Rachmat Dimyati dan Wakil Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin. Kedua pejabat tersebut mengaku kehilangan sosok pejuang yang sangat berani.

Bagi masyarakat Ciamis, khususnya Kota Bandung, sosok Herman Sarens sangat dihotmati. Dia adalah salah satu tokoh purnawirawan yang mendukung pemekaran Kota Banjar dari Baupaten Ciamis.

Menurut Yuyun (42 tahun), warga Desa Sukamukti, sosok Herman sangat disegani oleh masyarakat Kota Bandung. Almarhum, kata dia, dikenal sebagai mantan tentara yang peduli terhadap rakyat kecil.

Yuyun menuturkan, Herman sering berkunjung ke desanya untuk bertemu dengan keluarga besarnya. Bahkan Herman mewakafkan sejumlah masjid untuk masyarakat setempat. ’’Kami sangat kehilangan beliau,’’ ujar dia.

Jasad Herman dimakamkan di pemakaman keluarga. Makam yang sudah disiapkan dalam bentuk rumah berukuran 7 x 15 meter tersebut berada di Pemakaman Tanjungsyukur. Hadir dalam pemakaman tersebut keluarga, sahabat, dan rekan seperjuangan almarhum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement