REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak membayar Hutang judi bola sebesar Rp 1,1 miliar, seorang mahasiswa berinisial CLV (22) disekap selama lima jam oleh tujuh pria.
Saat pertandingan sepak bola memperebutkan piala dunia, CLV bertaruh Argentina pasti menang. Namun kenyataannya, Jerman menjebol gawang tim yang dilatih Diego Maradona itu hingga kalah 4-0.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Idham Aziz menjelaskan kejadian itu berawal saat korban tak mampu membayar utang sebanyak Rp 1,1 miliar kepada seorang pria bernama Rick.
Rick sudah berkali-kali menagih utang CLV, namun tidak juga diindahkan. Dianggap tidak mau membayar, sejumlah preman disewanya. Mereka langsung membekuk CLV di Hotel Saintz Mangga Dua, Jakarta Barat, Senin (5/7), sekitar pukul 04.00 WIB.
Kemudian, sambungnya, korban dibawa pelaku ke hotel lain yang terletak di Pulomas, Jakarta Timur. Selama di hotel, korban dipaksa untuk membayar utangnya. Jika tidak, korban diancam akan dihabisi nyawanya. Dia diikat di sebuah kursi. CLV tidak dapat bergerak. Tangannya diletakkan di belakang sandaran kursi, lalu diikat.
Petugas yang menerima laporan dari pihak keluarga, langsung melakukan penyelidikan dan berhasil membekuk ketujuh pelaku di Hotel C'One. Penangkapan pelaku merupakan kerjasama antara Unit Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur. “Latar belakang penculikan itu adalah utang-piutang," ungkap Idham.
Dari tangan para pelaku, polisi menyita barang bukti berupa 1 unit mobil Suzuki Escudo warna hijau tua berplat nomor B 2678 BB, parang, pisau lipat, dan dua unit telpon seluler. Saat ini ketujuh pelaku diamankan di Mapolda Metro Jaya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.