Jumat 02 Jul 2010 01:00 WIB

Muka Lama PP Muhammadiyah Kembali Masuk Bursa

Rep: Yulianingsih / Red: Endro Yuwanto
Din Syamsuddin
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Dari 124 calon sementara yang dipilih oleh para peserta tanwir Muhammadiyah di Yogyakarta, terlihat muka-muka lama anggota PP Muhammadiyah yang saat ini juga menjabat di PP Muhammadiyah.

Beberapa muka lama tersebut antara lain Prof Din Syamsuddin yang periode ini menjadi Ketua Umum, Dr Haedar Nashir yang juga menjadi ketua di periode ini, Prof Dr Bambang Sudibyo, Dr Chairil Anwar, Prof Dr Edy Suandi Hamid, Prof Dr Siti Chamamah Soeratno, Prof Dr Sudibyo Markus, Prof Dr Malik Fadjar, dan Prof Amin Abdullah.

Calon sementara itu pun akan disaring menjadi 39 calon tetap dalam sidang tanwir Muhammadiyah di Yogyakarta 1-2 Juli. 39 calon tetap tersebut yang akan dalam muktamar mendatang 3-8 Juli menjadi 13 anggota PP Muhammadiyah periode selanjutnya.

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, dari daftar calon sementara tersebut 50 persen lebih merupakan generasi muda Muhammadiyah. Ketika ditanya kesediaannya menjadi ketua umum, Haedar mengatakan, di Muhammdiyah ada paham yang tidak boleh mengejar amanah tetapi kalau diberi amanah harus diterima. "Kami ada paham jangan sekali-kali mengejar amanah tetapi kalau ada amanah itu ya diterima," jelasnya.

Menurut Haedar, pihaknya sepakat jika manajemen pengelolaan Muhammadiyah ke depan dikembangkan menjadi manajemen yang modern, efektif, dan efisien serta produktif.

Prof Dr Malik Fadjar, mantan Mendiknas, yang juga salah satu ketua PP Muhammadiyah mengatakan, pemilihan ketua umum PP Muhammadiyah tidak selalu didasarkan atas suara terbanyak, tetapi berdasarkan kesediaan dan dorongan anggota lainnya. "Biasanya untuk menentukan ketua umum sering saling dorong mendorong antara pimpinan. Di Jakarta misalnya akhirnya Prof Syafii Maarif yang maju dan di Malang Prof Din Syamsuddin yang maju," cetusnya.

Terkait ketua umum sendiri, Malik mengatakan, di abad ke dua mendatang Muhammadiyah membutuhkan pemimpin yang mampu menjawab tuntutan, mampu memahami, mengerti terhadap persoalan lokal, nasional, regional, dan global. "Tak kalah penting adalah pimpinan yang mampu menggerakan warga Muhammdiyah," tegasnya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement