REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui sampai saat ini belum pernah memonitor kandungan bahan dalam rokok. Kalaupun ada rokok yang mengandung darah babi, Kemenkes berharap agar ada pihak yang membuktikan informasi tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes, Ratna Rosita kepada Republika, Rabu (30/6). ''Temukan dulu itu rokoknya, jangan hanya berwacana,'' pinta Ratna.
Baru setelah terbukti adanya rokok berfilter babi, Kemenkes dapat menentukan langkah-langkah terkait. Hingga saat inipun, Ratna mengaku belum pernah melakukan kajian terhadap kemungkinan adanya darah babi dalam filter rokok.
Dalam membuat regulasi terkait rokok, Kemenkes juga merasa kesulitan. ''Kita tidak bisa menyaring rokok tersebut untuk masuk ke Indonesia, itu tugasnya kementerian lain,'' katanya. Namun, pihaknya bertugas untuk menjamin kesehatan para konsumen di Indonesia, termasuk konsumen rokok.