REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Peran kaum muslimah dalam memajukan peradaban Islam saat ini dinilai masih minim. Untuk itu Muslimat Hidayatullah (Mushida) sebagai salah satu organisasi muslimah di Indonesia berencana mendorong peran kaum muslimah di masa mendatang.
''Sesuai dengan tema munas dan kongres kali ini, kami ingin memulai upaya bagaimana memberdayakan kaum muslimah dalam memajukan peradaban Islam,'' ujar Sekjen Mushida, Irawati Istadi, kepada Republika, Senin (28/6).
Panitia munas ke-3 Mushida, terang Irawati, akan mengundang sejumlah tokoh perempuan daerah sebagai pembicara dalam kongres yang akan diadakan pada hari kedua pelaksanaan munas. Para tokoh perempuan ini, ungkap dia, nantinya akan membagi pengalaman mereka kepada peserta munas dan kongres. ''Kami harapkan ini akan dapat memotivasi supaya kaum muslimah mau bergerak,'' kata dia.
Irawati menambahkan, upaya untuk mendorong peran kaum muslimah ini akan ditindaklanjuti oleh Mushida melalui sejumlah program nyata untuk lima tahun ke depan. Saat ini sudah ada tiga program kerja andalan yang diusung Mushida untuk memotivasi kaum muslimah agar mau bergerak, yakni melalui lembaga pendidikan taman kanak-kanak (TK) yang dikelola Mushida, kegiatan parenting, dan penyelenggaraan kegiatan majelis taklim serta tablig akbar oleh Korps Daiyah Mushida (KDM).
Kesemua program kerja lima tahun ke depan ini, lanjutnya, akan segera disusun dan dirumuskan oleh pengurus baru yang akan terpilih nanti. ''Tentunya kami akan evaluasi semua program yang sudah berjalan selama ini, dan tidak menutup kemungkinan akan ada kegiatan-kegiatan yang lebih kreatif yang bisa kita laksanakan untuk lima tahun ke depan,'' papar Irawati.