REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Puluhan polisi masih menjaga ketat dua lokasi penyergapan kelompok orang yang diduga teroris di Kabupaten Klaten, Jateng, Kamis.
Puluhan anggota Kepolisian Resort Klaten dengan senjata lengkap masih berjaga-jaga di sekitar lokasi yakni, rumah Mulyono di Kampung Girimulyo, Kelurahan Gergunung dan rumah kos milik Wagiman di Kampung Cungkrungan, Belang Wetan, keduanya masuk di Kecamatan Klaten Utara.
Di rumah milik Mulyono yang ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror, bersama tiga anggota keluarganya terlihat akses jalannya masih ditutup dengan "garis polisi".
Mulyono (50) yang diketahui tinggal di rumah nomor 33 Jalan Ki Ageng Gribig, Girimulyo, Gergunung, masih dijaga beberapa anggota dari Polres Klaten sehingga akses jalan ke arah tersebut tertutup.
Tim Densus 88 berhasil mengamankan Mulyono, Tri Sutarmi (istri Mulyono), Anisa Nurkasanah (anak Mulyono), dan Roni (menantu Mulyono) di Kampung Girimulyo, Gergunung, Rabu (23/6) sekitar pukul 17.00 WIB.
Selain itu, polisi dalam menyergapan tersebut juga menemukan sejumlah barang bukti berupa sepucuk senjata api jenis revolver, pistol rakitan, senapan angin, 17 amunisi, empat bilah sangkur, dan bahan peledak. Namun, penemuan barang bukti tersebut belum ada keterangan resmi dari Kepolisian.
"Pada penggeledahan di rumah Mulyono ditemukan sejumlah barang bukti salah satunya senjata api dan amunisi," kata sumber kepolisian yang tak mau disebut namanya.
Yudi, warga di Kampung Girimulyo, Gergunung, menjelaskan, polisi melakukan penggerebekan di rumah Jalan Ki Ageng Gribig nomor 33 dan mereka mengamankan empat orang penghuni. Namun, warga sekitar tidak mengetahui ke mana keempat orang itu dibawa pergi.
Sementara di rumah kos milik Wagiman (50) di Kampung Cungkrungan, Desa Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara, warga masih dilarang mendekat ke lokasi kejadian. Polisi tetap menyeterilkan rumah kos dengan radius sekitar 50 meter dengan memasang garis polisi, sehingga akses jalan tersebut masih tertutup.
Lokasi yang menjadi tempat penembakan teroris tersebut diduga ditempati Yuli Karsono (40) warga Dusun Kledung, Desa Karangdalem, Kecamatan Banyu Urip, Purworejo. Rumah kos tersebut kini sudah tidak lagi ada penghuni. Hanya pemilik rumah Wagiman dan keluarganya yang tinggal.
Menurut Sukanto, salah seorang penghuni kos, saat terjadi penggerebekan penghuni kos lainnya sudah diminta pergi dari lokasi. Sukanto mengaku sering bertemu dengan Yuli saat akan salat di mesjid di sebelah kiri rumah kos. Dia baru tinggal beberapa hari di kos ini, dan orangnya pendiam.
Menurut Kepala Desa Belang Wetan, Hartono, dia selama tinggal di rumah kos tersebut, pihaknya belum pernah mendapat laporan resmi dari pemilik kos. "Saya sempat kaget mendapat informasi adanya penggerebekan di rumah Wagiman," katanya.