REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Menteri Sosial, Salim Segaf Al-Jufri, minta agar hakim menindak tegas pelaku yang membunuh Arion Abro Oktavian Sirait (9 tahun). Bocah itu meninggal secara mengenaskan setelah mengalami sodomi.

"Para hakim kita harus memberikan keputusan tegas dan hukuman berat. Apakah hukuman mati sehingga orang-orang seperti itu berpikir lima kali untuk berbuat," kata Salim, saat mengunjungi rumah orang tua Arion di Kampung Dua, Jl Nurul Iman RT 08/RW 01, Jakasampurna, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/6) sore.

Salim mengatakan pelaku sodomi dan pembunuh Arion sangat sadis. Ia meminta polisi dan hakim Pengadilan Negeri Bekasi untuk menjatuhkan sanksi berat.

Menurut Salim, seluruh jajaran pemerintah termasuk Kementerian Sosial ikut mendampingi dan memberikan ketenangan pada keluarga korban. Ia berpesan, masyarakat segera melapor ke polisi jika melihat hal-hal mencurigakan dan orang tua pun harus aktif mengawasi anaknya dan memberikan pengamanan, serta mengajari anaknya agar tidak mudah percaya kepada orang lain supaya tidak mudah ditipu.

"Kasus kekerasan pada anak terus meningkat dan menimbulkan gejolak sosial di masyarakat," ujar Salim setelah memberikan santunan kepada ibunda korban, Rohanti Tamba. Upaya Kementerian Sosial dalam mengurangi gejolak sosial itu antara lain melakukan penyuluhan dan pendekatan personal kepada keluarga korban.

Sementara itu, Rohanti menjelaskan, bahwa anaknya tidak hanya disodomi tetapi disiksa. Rohanti   mendapati tubuh anaknya luka parah, kepala dan sekujur tubuhnya memar, tangan kanan dan kaki kiri patah. "Saya juga minta pelakunya dihukum berat," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika